Polisi Berikan Bimbingan Psikologis untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air

Senin, 11 Januari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Polri akan memberikan bimbingan psikologi untuk keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh diantara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.

Pemberian bimbingan psikologi ini dirasa perlu untuk membuat para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya bisa tabah dan menerima musibah ini.

Baca Juga

Hari Ini Tim DVI Mulai Lakukan Identifikasi Korban Sriwijaya Air

"Kita memberikan bimbingan agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1).

Rusdi berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif kepada keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut yang datang ke RS Polri untuk memberikan data antemortem guna proses identifikasi.

"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi keluarga korban bisa tetap normal," kata dia.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers perkembangan pemeriksaan korban Sriwijaya Air SJ 182 di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Senin (11/1). (ANTARA/ Abdu Faisal)
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers perkembangan pemeriksaan korban Sriwijaya Air SJ 182 di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Senin (11/1). (ANTARA/ Abdu Faisal)

Seperti diketahui, Polri telah mendirikan dua posko antemortem untuk pendataan korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) lalu.

Keluarga korban yang datang ke posko dianjurkan membawa dokumen seperti Kartu Keluarga atau ijazah untuk pencarian sidik jari. Lalu, dokumen lainnya yang bisa dibawa adalah data perawatan gigi seperti hasil rontgen gigi.

Selain itu, barang-barang seperti sikat gigi yang biasa dipakai atau pakaian dalam yang telah dipakai namun belum dicuci bisa juga dibawa untuk proses identifikasi.

Sejauh ini, tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti yang merupakan potongan badan pesawat tersebut. Saat ini, pihaknya akan melakukan identifikasi terhadap jenazah tersebut.

Selain itu, hingga Senin (11/1) pagi, RS Polri juga sudah menerima 40 DNA korban kecelakaan pesawat tersebut. Dalam hal ini, polisi memastikan tidak akan data DNA ganda karena tim akan melakukan proses verifikasi terhadap data yang masuk. (Knu)

Baca Juga

DPR Harap KNKT Segera Ungkap Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan