Polemik Bajaj Online di Solo: Pengemudi Becak Menolak Keras, Dianggap Belum Berizin

Jumat, 10 Oktober 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Puluhan pengemudi becak di Solo mengadu ke Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Kamis (9/10).

Mereka mengadu terkait kehadiran Bajaj online Maxride yang dapat mengancam eksistensi becak di Kota Solo.

Seorang pengemudi becak, Sigit Raharjo (48) mengatakan, pihaknya sangat terganggu dengan munculnya Bajaj di Solo.

“Ini baru ada sedikit (armada bajaj) kalau dibiarkan, lama-lama akan tambah banyak. Becak pasti kalah saing," kata Sigit, Kamis (9/10).

Baca juga:

Buntut Tiga Kecelakaan Beruntun, Transjakarta Gandeng KNKT untuk Jamin Keamanan Transportasi Publik Jakarta

Ia mengatakan, pengemudi becak resah karena dilihat dari segi manapun, becak tidak akan mampu bersaing dengan kendaraan roda tiga beraplikasi online itu.

“Dari segi armada bajaj tentu lebih menarik bagi masyatakat karena menggunakan motor dan berkapasitas cukup besar. Dari segi tarif, bajaj tentu jauh lebih murah dibanding tarif becak. Itu mematikan kecak tradisional,” tegas dia.

Selain itu, ia juga menyayangkan bajaj yang berlum berizin dibiarkan bebas menarik penumpang. Ia pun mempertanyakan ketegasan pihak berwajib.

“Kalau belum ada izin ya dihapus sekalian saja. Yang penting bajaj tidak boleh di Solo," kata dia.

Baca juga:

Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen

Sementara itu, Koordinator Forum Komunikasi Kekuarga Becak (FKKB) Solo, Sari Ahmad menyebutkan, keluh kesah becak mengenai bajaj akan disampaikan pada Wali Kota Solo, Respati. Secara keseluruhan, jumlah pengemudi becak di Solo mencapai 500 orang.

“Kami resah dengan kehadiran bajaj menimbang becak di Solo sedang gencar-gencarnya dibranding sebagai transportasi wisata yang baru saja diputuskan persamaan tarifnya oleh pemerintah kota,” ujar Sari.

Ia menegaskan, becak Solo menolak keberadaan bajaj. Apalagi, Solo juga sedang bermasalah dengan bentor.

“Becak perlu dipertahankan karena itu sejarah dan ikon yang ada di Solo. Jangan sampai hilang digempur bajaj dan bentor,” katanya.

Perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo mengungkapkan, Dishub Surakarta sudah memanggil perwakilan dari Maxride.

“Sayangnya yang datang bukan langsung bagian yang mengurus operasional bajaj di Solo. Pihaknya akan melaporkan fenomena dan pergolakan di Solo terkait fenomena bajaj baru-baru ke pusat,” kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan