Polemik Bajaj Online di Solo: Pengemudi Becak Menolak Keras, Dianggap Belum Berizin


Pengemudi becak datangi Dishub Surakarta terkait bajaj online. Foto: MerahPutih.com/Ismail
MerahPutih.com - Puluhan pengemudi becak di Solo mengadu ke Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Kamis (9/10).
Mereka mengadu terkait kehadiran Bajaj online Maxride yang dapat mengancam eksistensi becak di Kota Solo.
Seorang pengemudi becak, Sigit Raharjo (48) mengatakan, pihaknya sangat terganggu dengan munculnya Bajaj di Solo.
“Ini baru ada sedikit (armada bajaj) kalau dibiarkan, lama-lama akan tambah banyak. Becak pasti kalah saing," kata Sigit, Kamis (9/10).
Baca juga:
Ia mengatakan, pengemudi becak resah karena dilihat dari segi manapun, becak tidak akan mampu bersaing dengan kendaraan roda tiga beraplikasi online itu.
“Dari segi armada bajaj tentu lebih menarik bagi masyatakat karena menggunakan motor dan berkapasitas cukup besar. Dari segi tarif, bajaj tentu jauh lebih murah dibanding tarif becak. Itu mematikan kecak tradisional,” tegas dia.
Selain itu, ia juga menyayangkan bajaj yang berlum berizin dibiarkan bebas menarik penumpang. Ia pun mempertanyakan ketegasan pihak berwajib.
“Kalau belum ada izin ya dihapus sekalian saja. Yang penting bajaj tidak boleh di Solo," kata dia.
Baca juga:
Rencana Ojol Akan Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Pemerintah Tanggung 50 Persen
Sementara itu, Koordinator Forum Komunikasi Kekuarga Becak (FKKB) Solo, Sari Ahmad menyebutkan, keluh kesah becak mengenai bajaj akan disampaikan pada Wali Kota Solo, Respati. Secara keseluruhan, jumlah pengemudi becak di Solo mencapai 500 orang.
“Kami resah dengan kehadiran bajaj menimbang becak di Solo sedang gencar-gencarnya dibranding sebagai transportasi wisata yang baru saja diputuskan persamaan tarifnya oleh pemerintah kota,” ujar Sari.
Ia menegaskan, becak Solo menolak keberadaan bajaj. Apalagi, Solo juga sedang bermasalah dengan bentor.
“Becak perlu dipertahankan karena itu sejarah dan ikon yang ada di Solo. Jangan sampai hilang digempur bajaj dan bentor,” katanya.
Perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo mengungkapkan, Dishub Surakarta sudah memanggil perwakilan dari Maxride.
“Sayangnya yang datang bukan langsung bagian yang mengurus operasional bajaj di Solo. Pihaknya akan melaporkan fenomena dan pergolakan di Solo terkait fenomena bajaj baru-baru ke pusat,” kata dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Polemik Bajaj Online di Solo: Pengemudi Becak Menolak Keras, Dianggap Belum Berizin

Kerap Kecelakaan, Transjakarta Mesti Berbenah dan Evaluasi Sopir Tiap Enam Bulan

Daftar Lengkap Kereta Ekonomi New Generation, Kini Tempat Duduknya Jadi Lebih Lega

Perayaan HUT TNI Dihadiri 940 Ribu Orang, Penumpang KRL Bisa Gunakan Stasiun Alternatif ini

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 72 Persen

Capaian 80 Tahun PT KAI, Bangun Kereta New Generation

Rayakan Ulang Tahun ke-2, LRT Jabodebek Tampilkan Maskot dan Tagline Baru

Komisi B DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Digelar Rutin

Berada di Ujung Timur Jawa, Stasiun Ketapang Simpul Vital Moda Transportasi Kereta Api dan Laut

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Kasih Diskon Tiket Kereta Api Mulai Rp 80 Ribu
