Polda Jateng Sebut Kasus Penembakan Siswa SMK Tak Terkait Tawuran
Selasa, 03 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Aris Suprioyono menyebutkan, kasus penembakan siswa SMK di Semarang tak terkait tawuran.
Hal itu berkaitan dengan kasus Aipda Robig Zaenudin yang melakukan penembakan terhadap siswa SMK di Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, hingga tewas.
Aris dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI menjelaskan kronologi kasus tersebut. Penembakan ini, kata dia, bermula saat Aipda Robig pulang dari kantornya pada Minggu (24/11) malam.
Dikatakannya, Aipda Robig saat itu melihat ada satu motor yang dikejar oleh tiga motor lainnya. Bahkan, motor yang dikendarai Aipda Robig dipepet salah satu pengendara motor tersebut.
Baca juga:
Kapolrestabes Semarang Ungkap Alasan Beri Cap Gangster dalam Kasus Polisi Tembak Siswa SMK
"Terduga pelanggar (Aipda RZ) menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," kata Aris di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
Aipda Robig akhirnya melepaskan empat tembakan dalam peristiwa yang terjadi di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jateng tersebut.
Pada kasus tersebut, Aipda Robig diduga melanggar Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Senjata Api, dan Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian, dan Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Kepolisian.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit 3 Jatanras Polda Jateng, AKBP Helmy Tamaela menjelaskan, saat itu ada dua kelompok yang hendak tawuran. Namun, tawuran itu tak terjadi karena salah satu kelompok membawa senjata tajam.
Baca juga:
Temui Ayah Korban Penembakan Polisi di Semarang, Kompolnas Pastikan Jejak Digital Jadi Barang Bukti
Selanjutnya, kata Helmy, salah satu kelompok mundur dan terjadi kejar-kejaran. Saat itu, terdapat satu motor yang dikejar tiga motor lainnya. Kendaraan yang dikejar itu sempat masuk bersembunyi di dalam sebuah gang.
Helmy menuturkan, ketiga kendaraan pengejar berputar arah untuk mengejar motor yang masuk ke dalam gang. Kemudian, mereka berhadapan dengan Aipda Robig, yang sebelumnya motornya telah dipepet oleh satu motor yang dikejar tersebut.
Lalu, Aipda Robig melepaskan tembakan peringatan saat tiga kendaraan itu melintas sambil mengucapkan kata "polisi".
"Kemudian karena saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum Saudara Gamma (Siswa SMK) yang berada di posisi tengah kendaraan pertama," ungkap Helmy. (Pon)