Petang Megang, Tradisi Adat Masyarakat Melayu Pekanbaru Riau
Sabtu, 04 Juni 2016 -
MerahPutih Budaya- Bulan Puasa Ramadhan sebentar lagi menjelang. Meski masih menunggu hilal tanda puasa dimulai, namun suasana di sejumlah daerah tanah air telah ramai dengan berbagai tradisi budaya yang dieksperesikan masyarakat setempat untuk menyambut bulan suci tersebut.
Sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan kaya akan budaya nusantara, masyarakat muslim di Indonesia punya tradisi tersendiri untuk menyambut datangnya bulan suci tersebut. Meski tata cara tradisi menyambut bulan puasa beragam, namun semangatnya tetap sama, yakni sebagai bentuk syukur serta kegembiraan umat muslim akan datangnya bulan puasa.
Salah satunya, ekspresi kegembiraan masyarakat melayu Pekanbaru Riau yang disebut Petang Megang atau Petang Belimau. Secara harfiah tradisi ini bermakna sore hari dan belimau artinya air limau yang dijadikan sarana untuk membersihkan jiwa dan raga.
Secara ritual, tradisi Petang Megang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan beramai-ramai yang dihadiri oleh pemuka adat, tokoh agama dan masyarakat hingga pejabat daerah.
Tradisi ini diawali dengan ziarah ke berbagai makam pemuka agama dan tokoh-tokoh penting Riau. Ziarah dilakukan setelah salat Dzuhur. Lalu dilanjutkan dengan ziarah utamanya yaitu ziarah ke makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, yang juga dikenal dengan nama Marhum Pekan. Beliau merupakan sultan kelima Kerajaan Siak Sri Indrapura (1780-1782 M) dan juga pendiri kota Pekanbaru.
Usai berziarah, rombongan akan kembali ke masjid Pekanbaru untuk menunaikan salat Ashar berjemaah. Setelah itu para pejabat dan rombongan berarak berjalan menuju arah Jembatan Siak I yang merupakan lokasi puncak perayaan Petang Megang.
Setibanya di tepian Sungai Siak, dilanjutkan dengan prosesi mandi belimau secara simbolis kepada 10 anak berusia kecil dan remaja untuk dimandikan oleh para tokoh-tokoh di sana.
Di samping itu, untuk memeriahkan Petang Megang, ada serangkaian acara hiburan yang biasanya dihadirkan panitia, diantaranya lomba menangkap itik di Sungai Siak.
BACA JUGA:
- Asal-Usul Tradisi Meugang Masyarakat Aceh
- Meugang, Tradisi Wajib Warga Aceh Jelang Ramadhan
- 'Rebha' Tradisi Masyarakat Pamekasan Rayakan Nisfu Syaban
- Ruwah Tradisi Nusantara di Bulan Syaban
- Wisata Edukasi Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta