Pesawat Latih Hawk MK 53 Resmi "Pensiun"

Kamis, 12 Maret 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Nasional - Setelah 34 tahun menemani Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), pesawat latih Hawk MK 53 resmi "dipensiunkan". Pesawat buatan Inggris yang dibeli pemerintah Indonesia pada tahun 1978 akan digantikan dengan generasi terbaru, pesawat tempur T-50i Golden Eagle, buatan Korean Aerospace Industries.

Sebelum "dipensiunkan", pesawat tempur Hawk MK 53 akan melakukan penerbangan terkahir dari Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, menuju Lanud Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Begitu tiba di Lanud Adisutjipto, pesawat tersebut akan langsung dimasukkan ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang berada di Komplek Lanud Adisutjipto.

"Selanjutnya dimuseumkan dan disimpan di sini," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Mayor Sus Hamdi Londong Allo, Kamis (12/3) pagi. (BacaPesawat N-250 Kebanggaan Anak Bangsa)

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, dalam pesan tertulisnya pada Kamis 13 Januari 2014, mengatakan, pesawat latih Hawk MK 53 yang sudah mengudara sejak tahun 1980-an akan digantikan dengan 16 pesawat tempur jenis T-50i Golden Eagle. (Baca JugaSeulawah Pesawat Pertama Indonesia, Sumbangan Rakyat Aceh)

Marsekal Hadi menjelaskan bahwa 16 pesawat buatan Korea Selatan itu mempunyai beberapa keunggulan, seperti kemampuan mematikan sasaran. Pesawat juga dilengkapi sistem persenjataan lengkap, seperti Kanon Gatling internal tiga laras dengan diameter 20 mm.

Pesawat tersebut memiliki panjang 43 kaki dengan kecepatan 1.600 km per jam. Sebagai pesawat tempur milik TNI, pesawat T-50i juga akan dilengkapi dengan radar udara, sehinga dapat digunakan dalam setiap misi operasi TNI-AU.

"Jadi pesawat ini bisa menembakan peluru hingga 2.000 butir peluru per menitnya," jelas Hadi. (bhd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan