Perubahan pada Kulit selama Masa Kehamilan

Kamis, 27 Agustus 2020 - Dwi Astarini

KEHAMILAN membawa perubahan besar. Tak hanya bagian perut yang membesar, tapi juga berbagai perubahan lainnya. Tak sedikit yang jadi waswas akibat perubahan tersebut.

Dalam virtual media briefing oleh Bamed, Rabu (26/8), dokter spesialis dermatovenereologi, dr Vita Siphra Sirait, SpDV menjelaskan, dalam masa kehamilan, dapat terjadi berbagai perubahan pada sistem kekebalan tubuh, hormonal, metabolisme, dan pembuluh darah. Perubahan itu dapat membuat kulit dan struktur atau jaringan di sekitarnya mengalami perubahan atau kelainan.

BACA JUGA:

5 Alasan Mengapa Sagitarius Bisa Jadi Pasangan Sempurna

"Perubahan atau kelainan kulit dalam kehamilan umumnya berupa kelainan kulit yang normal (fisiologis), kelainan kulit yang hanya terjadi pada kehamilan, dan penyakit kulit yang dipengaruhi kehamilan," urainya.

Bentuk kelainan kulit yang normal (fisiologis) pada ibu hamil cukup variatif. Sebagian besar berupa hiperpigmentasi, yaitu linea nigra (garis hitam memanjang melewati pusat hingga tulang kemaluan), daerah sekitar putting susu menggelap, serta kulit leher dan lipatan menghitam.


Kelainan hiperpigmentasi berkaitan dengan peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan. Hal itu menyebabkan peningkatan hormon yang menstimulasi pembentukan pigmen. Contoh kelainan kulit fisiologis yang juga sering dialami ibu hamil ialah stretch marks. Stretch mark terjadi akibat peregangan kulit karena perut yang membesar.

kulit
Permasalahan kulit yang kerap dihadapi ibu hamil (Foto: Vita Siphra Sirait)


Sementara itu, kelainan kulit yang hanya terjadi pada kehamilan misalnya infeksi jamur genitalia dan jerawat.

Ia melanjutkan, pada era pandemi, ibu hamil juga dapat mengalami kelainan kulit akibat mengenakan masker. "Kandungan formaldehyde pada masker dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, yang dapat diperberat bila kelembapan daerah wajah selama ini tidak optimal," ujarnya.

Selain itu, sering mencuci tangan dan paparan desinfektan dapat menyebabkan iritasi pada kulit bila tidak disertai penggunaan pelembap. "Dengan berbagai kelainan kulit yang dapat
terjadi pada ibu hamil tersebut, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin bila ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dermatologis," sarannya.

dr vita
dr. Vita Siphra Sirait, SpDV jelaskan permasalahan kulit ibu hamil (Foto: istimewa)

Ia juga memperkenankan ibu hamil untuk menjalani prosedur kosmetik yang aman seperti peeling. "Tindakan ini dapat membantu mengatasi kondisi kelainan kulit berupa jerawat atau kehitaman pada kulit yang sering terjadi dalam masa kehamilan. Efek kerjanya terbatas hanya pada jaringan kulit sehingga tidak memengaruhi janin," ucapnya.

Kendati peeling relatif aman, ibu hamil tetap harus selektif dalam memilih produk. Hindari produk yang mengandung salisil karena penggunaan dalam jumlah yang banyak dapat diabsorbsi sistemik.(avia)

BACA JUGA:

Baru Dirilis, Puisi Menyentuh dari Tupac

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan