Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta Pesimistis Indonesia Bebas Prostitusi
Selasa, 23 Februari 2016 -
MerahPutih Peristiwa - Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (P3SY) pesimistis terkait wacana Kementerian Sosial untuk mencanangkan Indonesia 2019 bebas prostitusi. Rencana penutupan prostitusi telah dilakukan berkali-kali di beberapa daerah, namun tidak membuahkan hasil.
"Biasanya, setelah penutupan lokalisasi, tidak jelas nasib PSK. Kan bingung, setelahnya mau apa," kata Sarmi, pengurus P3SY kepada wartawan, di Kota Yogyakarta, Senin (22/2).
Hal utama yang perlu diperhatikan, menurut Sarmi, ialah lapangan pekerjaan. Selain itu, bisa juga memfasilitasi lahan sumber mata pencaharian. "PSK kan cari makan. Butuh uang untuk hidup. Butuh uang untuk membiaya anak-anaknya, yang sudah punya anak," katanya.
Sarmi mengingatkan, penutupan salah satu lokalisasi di Yogyakarta tanpa membuat lapangan kerja yang jelas justru membuat PSK hijrah. Para PSK memilih pindah dari lokalisasi yang ditutup ke Pasar Kembang.
Seperti diketahui, Kamis (19/2) lalu, Menteri Sosial Khofifah melontarkan wacana penutupan seluruh lokalisasi di Indonesia. Pada tahun 2019, ditargetkan Indonesia telah bebas dari tempat-tempat prostitusi. (fre)
BACA JUGA: