Penindasan di Masjid Al Aqsa, MUI: Boikot Israel Itu Lebih Baik. Namun...

Senin, 24 Juli 2017 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI Muhammad Zaitun mengecam keras tindakan sewenang-wenang yang dilakukan otoritas Israel terhadap warga Palestina.

Kekerasan tersebut semakin parah ketika pihak Israel melakukan pengamanan dan pembatasan di Masjid Al Aqsa untuk Palestina.

"Itu adalah kesewenang-wenangan dan kebiadaban. Dan bangsa Indonesia harus menuntut PBB untuk menghentikan tindakan tersebut," kata Zaitun saat dihubungi merahputih.com di Jakarta, Senin (24/7).

Akibat dari tindakan keji tersebut, dilaporkan setidaknya ratusan warga Palestina mengalami luka-luka dan ada pula yang sampai meninggal dunia.

Karena itu, Zaitun berharap pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap Israel atas penindasan tersebut. Bahkan, kata Zaitun, kalau perlu pemerintah harus berani mengambil langkah putus hubungan diplomatik dan boikot Israel.

"Itu lebih baik. Namun, kita serahkan sepenuhnya pada pemerintah," tandasnya.

Seperti diketahui, penyerangan Israel dilakukan terhadap warga Palestina saat warga sedang melakukan ibadah di depan Masjid Al Aqsa. Pihak Israel telah menewaskan tiga orang warga Palestina dan ratusan lainnya luka berat.

Penyerangan terjadi setelah pemerintah Israel memutuskan untuk tidak memindahkan detektor logam yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (21/7) waktu setempat. (*)

Baca berita terkait konflik Israel dan Palestina lainnya di: Ketua MPR Sebut Israel Melanggar HAM

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan