Pengamat Samakan Pertemuan Jokowi-GNPF MUI dengan Prabowo

Rabu, 28 Juni 2017 - Zulfikar Sy

Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto menilai, citra Presiden Joko Widodo tidak otomatis meningkat karena bertemu dengan pimpinan Gerakan Nasional Pengamal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Istana Negara, saat open house Idulfitri, Minggu (25/6).

"Apa yang dilakukan Jokowi itu hal yang biasa saja, seperti ketemu dengan Pak Prabowo (Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto) kan lawan juga, kan dulu (Pemilu Presiden 2014)," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/6).

Menurut Gun Gun, pertemuan Jokowi dengan sejumlah pimpinan GNPF MUI yang merupakan motor penggerak serangkaian Aksi Bela Islam tersebut harus diposisikan sebagai silaturahmi biasa.

"Dan presiden, menurut saya dalam konteks sebagai kepala pemerintahan dan juga kepala negara tentu punya konsen untuk kemudian membangun komunikasi politik dengan kelompok mana saja," jelasnya.

Dosen pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini menuturkan, untuk menilai citra Jokowi ibarat permainan menyusun puzzle. Sehingga, tidak bisa dilihat hanya dari satu kepingan saja.

"Bahwa itu mungkin akan menurunkan tensi, ya. Ketegangan antara Pak Jokowi dengan kelompok Islam, terutama kemarin yang menjadi motor penggerak gerakan Aksi Bela Islam yang beruntun itu, ya mungkin iya," tuturnya.

Gun Gun berkeyakinan bahwa proses komunikasi politik yang terjadi antara Jokowi dengan GNPF MUI bakal mendorong adanya kesepahaman.

"Karena komunikasi politik itu kan untuk menciptakan understanding," pungkasnya. (Pon)

Baca juga berita lain terkait pertemuan Jokowi dengan GNPF MUI dalam artikel: Pengamat: Jangan Ada Negosiasi Antara Jokowi Dengan GNPF-MUI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan