Pengamat Migas Tantang Pemerintah Hapus BBM Premium, Tahu Kenapa?
Senin, 11 September 2017 -
MerahPutih.com - Pengamat Migas Yusri Usman mendesak pemerintah untuk segera menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Pasalnya, kata Yusri, dikarenakan harga minyak sedang turun pemerintah harus berani ambil langkah cepat demi kebaikan negara. "Kita tunggu keberanian pemerintah. Ini adalah kesempatan yang baik, berani atau tidak pemerintah ambil sikap," kata Yusri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/9).
Selain itu, menurut Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), penghapusan BBM premium tidak semata-mata karena Tim Tata Kelola Migas sudah merekomendasikan penghapusan BBM tersebut pada akhir 2017. Namun, juga karena adanya ketentuan baru tentang Euro-4.
Hal lain yang harus menjadi pertimbangan Pemerintah, kata Yusri, adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mewajibkan penerapan Euro-4.
Saat ini Indonesia masih berstandar Euro-2 yang diterapkan sejak 2005. "Tahun depan kita sudah masuk Euro-4. Padahal untuk Euro-2 saja, premium tidak memenuhi syarat," kata Yusri.
Melihat berbagai kondisi tersebut, pemerintah memang harus tegas mengambil sikap. Terlebih, kata Yusri, saat ini Pertamina sudah memproduksi BBM pertalite yang memiliki kualitas baik, tetapi dengan harga terjangkau.
Dengan adanya pertalite, selain bisa menjadi solusi atas penghapusan premium, juga bisa memperkecil varian BBM di berbagai SPBU, yang kerap mempersulit pengusaha SPBU bersangkutan karena keharusan menyediakan banyak dispenser. (*)