Pendidikan Model Tempayan Ala Mendikbud

Selasa, 08 November 2016 - Zulfikar Sy

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun rencana kebutuhan tenaga kerja di tanah air. Untuk dijadikan acuan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah.

"Kami mulai membangun sistem tenaga kerja melalui jalur pendidikan seperti model tempayan atau kendi sehingga lulusannya dapat terserap pada semua peluang kerja yang tersedia di dalam maupun luar negeri," kata Mendikbud di Ambon, Maluku, Selasa (8/11).

Menurut Muhadjir, sistem pengembangan pendidikan seperti itu bagian bawah yang berbentuk lancip atau tenaga kerja dengan tindak pendidikan rendah. Sedangkan bagian tengah yang melebar atau besar merupakan siswa lulusan SMK yang memiliki pendidikan karakter dan kemampuan diatas rata-rata.

Sedangkan mulut kendi yang kecil merupakan lulusan perguruan tinggi (PT) yang jumlahnya diperkecil. Jadi, jumlah lulusan SMK dengan kemampuan diatas rata-rata dan terampil
jumlahnya lebih diperbanyak karena telah siap pakai dan memiliki sertifikasi.

"Lulusan perguruan tinggi diperkecil dan negara tidak mengurusi lapangan kerja bagi mereka karena dianggap menjadi kerja sendiri dan lebih bertanggung jawab untuk merencanakan sistem kerja untuk lulusan SMK," katanya.

Kemendikbud juga merancang untuk menerbitkan kalender budaya yang ada di tanah air untuk disebarluaskan kepada wisatawan dalam dan luar negeri. Kalender budaya nasional ini berisi seluruh potensi budaya yang dikembangkan di setiap daerah, termasuk jadwal penyelenggaraan.

Hingga wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah sudah bisa menyusun rencana kunjungannya dan disesuaikan dengan tanggal penyelenggaraan event budaya.

"Karena itu perlu segera dibuat kalender budaya nasional. Semua daerah termasuk Maluku sudah harus merancang kalender budayanya selama setahun dan disampaikan ke Kemendikbud untuk dijadikan kalender tahunan," jelasnya. (diy)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan