Pemprov DKI Luncurkan JakSimpus, Perkuat Layanan Kesehatan dan Dukungan Jakarta Siaga Stroke 2026
Jumat, 05 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi meluncurkan Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (JakSimpus) sebagai bagian dari penguatan ekosistem layanan kesehatan di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa peluncuran JakSimpus merupakan langkah strategis dalam mewujudkan program Jakarta Siaga Stroke 2026.
“Yang paling utama adalah hari ini kami meluncurkan JakSimpus. Saya juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan agar pasukan putih yang berjumlah 584 orang, yang selama ini khusus menangani difabel dan lansia, turut mendukung penanganan stroke,” ujar Pramono di Jakarta, Jumat (5/12).
Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI memiliki visi besar untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global berdaya saing, dengan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
“Jakarta memiliki fasilitas kesehatan yang relatif paling lengkap, sehingga kami mengadakan gerakan pencegahan stroke sejak dini,” tambahnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Jakarta Siapkan Pasar Murah di 5 Lokasi, Bantu Ringankan Beban Warga Prasejahtera
Pemprov DKI Bagikan KLG untuk Penyandang Disabilitas, Rano Karno: Jakarta Harus Inklusif
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati berharap bahwa pengembangan JakSimpus dapat meningkatkan layanan kesehatan berbasis integrasi data, termasuk untuk penanganan stroke. Menurutnya, sistem ini dapat berkontribusi pada peningkatan global city index melalui aspek quality of life dan GDP per kapita.
Ani menegaskan pentingnya penanganan cepat melalui branding Jakarta Code Stroke, mengingat tingginya angka kecacatan akibat penyakit tersebut.
“Angka kecacatan akibat stroke di Jakarta cukup tinggi, yakni 21,4 persen, dan 2,9 persen di antaranya berakhir dengan kematian. Stroke adalah penyakit yang harus ditangani dalam waktu kurang dari 4,5 jam,” jelasnya.
Untuk mendukung Jakarta Siaga Stroke 2026, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membangun kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk RSCM dan RS PON sebagai pusat rujukan nasional. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat tata layanan stroke sekaligus memastikan penilaian mutu pelayanan dilakukan secara berkelanjutan. (Asp)