Pemprov DKI Gelar WAF 2025, Rayakan 15 Tahun Hari Angklung Sedunia
Selasa, 18 November 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan menyelenggarakan World Angklung Festival (WAF) 2025 sebagai puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day).
Mengusung tema “Symphony of Jakarta Heritage”, festival ini akan mencapai puncaknya pada 23 November 2025 di kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta dengan rangkaian pertunjukan seni, workshop, hingga kolaborasi budaya.
Perayaan ini sekaligus bertepatan dengan momentum ditetapkannya Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 16 November.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bentuk komitmen Jakarta dalam menghidupkan kembali energi warisan budaya di ruang publik.
Baca juga:
Telisik Sejarah Angklung yang Jadi Tema Google Doodle Hari Ini
Bandung Kota Angklung: dari Udjo Ngalagena Hingga National Mall Washington
Menurut Miftahulloh, Hari Angklung Sedunia merupakan momentum penting bahwa Angklung bukan sekadar alat musik, tetapi simbol harmoni dan identitas budaya bangsa.
“Melalui World Angklung Festival 2025, kami ingin menghadirkan pengalaman budaya yang inklusif dan relevan bagi masyarakat Jakarta serta memperkuat posisi Angklung di mata dunia,” ujar Miftahulloh, Selasa (18/11).
Pada perayaan Hari Angklung Sedunia, 16 November, Dinas Kebudayaan DKI bersama mitra strategis menggelar aktivasi serentak di sejumlah titik ikonik Jakarta. Kegiatan ini berupa Pop-Up Concert dan Mini Workshop Angklung yang langsung menyapa serta melibatkan masyarakat di ruang publik.
Dinas Kebudayaan berkomitmen untuk terus menghadirkan program yang menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, terutama di kalangan generasi muda.
“Kami juga berharap dukungan penuh dari seluruh media agar pesan WAF 2025 — yaitu harmonisasi budaya Indonesia di panggung dunia — dapat tersampaikan secara luas. Mari kita rayakan Warisan Budaya kita bersama,” tambah Miftahulloh.
Baca juga:
Saung Angklung Udjo (SAU), sebagai lembaga pelestari seni dan maestro Angklung Indonesia, turut berperan penting dalam menyukseskan aktivasi tersebut. Inisiatif Pop-Up Concert di Bundaran HI, Monas, dan titik-titik CFD lainnya pada 16 November menjadi bukti bahwa Angklung tetap hidup dan relevan di tengah denyut nadi kota metropolitan.
“Kami membawa Angklung langsung ke tengah masyarakat urban, mengajak mereka berhenti sejenak, dan merasakan getaran harmonis bambu yang otentik, sekaligus merayakan ulang tahun Angklung sebagai Warisan UNESCO,” ujar perwakilan SAU, Opik Taufiq Maulana.
Masyarakat diundang untuk menghadiri acara puncak WAF 2025 pada 23 November 2025, yang akan menghadirkan pengalaman budaya lengkap mulai dari konser angklung, pertunjukan orkestra angklung dari dalam dan luar negeri, hingga kolaborasi budaya antara angklung dan kesenian Betawi seperti gambang kromong, tari topeng, dan ondel-ondel.
Selain itu, tersedia Angklung Experience Booth berupa workshop pembuatan dan permainan angklung yang dipandu oleh SAU, sebagai upaya memperkuat edukasi dan pemahaman masyarakat terhadap Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Diharapkan kegiatan ini menjadi ruang apresiasi seni sekaligus mendorong masyarakat untuk semakin bangga terhadap warisan budaya Indonesia. (Asp)