Pemerintah Yakin Baterai Dalam Negeri Bisa Kurangi Harga Mobil Listrik
Sabtu, 30 Maret 2024 -
Merahputih.com - Baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) buatan dalam negeri diyakini akan bisa mengurangi harga kendaraan listrik hingga 30 persen.
"Saya kira akan ada penurunan 20-30 persen dari harga mobil EV," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip Antara, Jumat (29/3).
Baca juga:
Dishub DKI Beli Moge Listrik Rp 6,3 Miliar, Kommas Jakarta Desak Anggaran Pemprov Diaudit
Secara komponen, harga baterai mobil listrik cukup mahal karena berkisar 40-50 persen dari total harga mobil listrik yang dijual.
Dengan demikian, dengan memproduksi baterai dalam negeri, secara langsung dapat memangkas harga jual mobil ramah lingkungan tersebut.
Menperin mengatakan selain dapat memotong harga jual dari mobil listrik, dengan memproduksi baterai produksi dalam negeri juga turut meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Hal tersebut dapat menaikkan minat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia.
"Kalau baterainya sudah kita produksi, industri dalam negerinya sudah memproduksi baterai, nanti yang pertama nilai TKDN kita akan semakin tinggi, insya Allah nanti akan justru menarik investasi-investasi," ujarnya.
Baca juga:
Pemudik Mobil Listrik Wajib Catat, Ini 17 Titik SPKLU di Tol Lampung!
Sebelumnya, Menperin mengatakan perusahaan mobil asal Prancis yakni Renault dan perusahaan mobil asal Vietnam yakni VinFast siap melakukan investasi di Indonesia.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pembicaraan yang serius dengan kedua perusahaan tersebut yang menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi guna meningkatkan ekosistem EV di tanah air.
Baca juga:
Dishub DKI Anggarkan Rp 6,3 Miliar untuk Belanja Motor Listrik
Ia mengatakan pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan untuk mencapai target serapan pasar kendaraan, serta agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.
Industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi sembilan juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga, serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik.