Pemerintah Janji Fokus Pada Penghiliran Biji Nikel

Minggu, 10 Januari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Dalam lima tahun ke depan pemerintah ingin fokus dalam penghiliran komoditas bijih nikel. Saat ini, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Paling tidak, klaim pemerintah, 25 persen cadangan nikel di dunia ada di Indonesia atau mencapai lebih 21 juta ton.

"Indonesia mengontrol hampir 30 persen produksi nikel di dunia,” kata Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT ke-48 PDI Perjuangan secara virtual, Minggu (10/1).

Baca Juga:

Ini Perusahaan Yang Bakal Bikin Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Indonesia, kata Jokowi, telah memiliki industri bijih nikel yang terintegrasi dari sektor hulu ke hilir dengan produksi seperti feronikel ataupun baja tahan karat.

Ke depan Indonesia juga perlu mengolah bijih nikel menjadi baterai litium yang dapat digunakan untuk ponsel dan mobil listrik.

Penciptaan sektor-sektor ekonomi baru dari rantai hulu ke hilir industri bijih nikel itu diyakini Presiden Jokowi, akan menyerap banyak lapangan kerja.

Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara).
Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara).

Ia menegaskan, jika Indonesia berhasil menjadi produsen baterai litium, maka Indonesia akan menjadi pemain penting dalam rantai industri mobil listrik dunia.

“Ke depan kita ingin kerja sama BUMN dengan swasta, BUMN dan perusahaan multinasional," katanya. (*).

Baca Juga:

Kemenhub Siapkan Pengujian Mobil Listrik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan