Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Disebut Lecehkan Simbol Agama, Grand Syekh Al Azhar Lontarkan Kecaman

Senin, 29 Juli 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - SATU bagian dalam penampilan pembukaan Olimpiade Paris, Jumat (26/6) waktu setempat menuai kecaman. Adegan yang menampilkan drag queen dalam lakon yang disebut perjamuan terakhir itu mengundang berbagai kecaman, salah satunya dari Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang juga Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.

Grand Syekh memandang penampilan itu mencerminkan pelecehan terhadap kenabian yang suci dan agung. Ia juga menyatakan pertunjukan itu tidak menghormati keyakinan orang-orang beragama yang percaya pada nilai moral kemanusiaan yang luhur. "MHM menegaskan kembali sikap menolak segala bentuk pelecehan terhadap simbol-simbol suci agama," kata Grand Syekh Ahmed Al Tayeb dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Senin (29/7).

Ketua MHM menyatakan gelaran olahraga seharusnya menjadi ajang untuk merayakan keanekaragaman budaya dan mempromosikan sikap saling menghormati. Ia mengingatkan memanfaatkan ajang seperti Olimpiade untuk menganggap normal pelecehan agama atau mempropagandakan penyakit sosial yang merusak dan keluar dari fitrah manusia, seperti perilaku LGBT, dan memaksakan pola hidup yang bertentangan dengan fitrah suci manusia merupakan tindakan yang berbahaya.

Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani Grand Sheikh Al-Azhar/Ketua Majelis Hukama Muslimin dan Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada 2019, menyeru kepada para pemimpin dunia, para pembuat kebijakan, para pemikir, filsuf, cendekiawan, pemuka agama, seniman, dan awak media di seluruh dunia untuk melawan segala bentuk dekadensi budaya dan moral.

Baca juga:

Elon Musk Kritik Parodi 'Jamuan Terakhir' di Pembukaan Olimpiade Paris 2024


Mereka diminta untuk menemukan kembali nilai-nilai keadilan, kebaikan, kedamaian, persaudaraan manusia, dan kehidupan bersama secara rukun dan damai dan menegaskan pentingnya nilai-nilai itu semua sebagai pelampung penyelamat bagi kehidupan masyarakat.

"Mereka juga diminta untuk menyebarluaskan nilai-nilai luhur itu kepada masyarakat luas di seluruh dunia," tutupnya.(*)

Baca juga:

Salah Sebut Nama di Pembukaan Olimpiade Paris 2024, IOC Minta Maaf ke Korsel

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan