Pembakaran Terjadi di Kereta Bawah Tanah Seoul, Petugas Sigap Lakukan Evakuasi Massal
Sabtu, 31 Mei 2025 -
MERAHPUTIH.COM — SEBUAH kebakaran terjadi di dalam kereta jalur 5 subway Seoul, Sabtu (31/5) pagi. Hal ini memicu evakuasi besar-besaran dan respons cepat dari pihak kepolisian. Insiden ini terjadi sekitar pukul 08.45, saat kereta melaju dari Stasiun Yeouinaru menuju Stasiun Mapo.
Sekitar 400 penumpang dievakuasi ke jalur rel. Seorang pria diduga memulai kebakaran tersebut. Para saksi mata menggambarkan suasana panik ketika asap memenuhi kereta. Para penumpang bergegas menuju gerbong depan untuk menyelamatkan diri.
“Seseorang berteriak bahwa ada kebakaran, dan orang-orang mulai berteriak untuk maju. Seorang perempuan menjerit, dan saat saya melihat, ada botol minuman keras yang menggelinding di lantai dengan bensin tumpah keluar,” ujar salah satu penumpang, dikutip Allkpop. Ia menyebut pelaku pembakaran tampak berusia sekitar 60 tahun.
Menurut keterangan polisi dan petugas pemadam kebakaran, pelaku menyiramkan cairan mudah terbakar ke pakaian dan barang-barang lainnya sebelum menyalakannya dengan pemantik api. Meskipun 47 mobil pemadam dikerahkan ke lokasi, api dipadamkan menggunakan alat pemadam api portabel yang tersedia di dalam kereta sebelum menyebar lebih jauh.
Baca juga:
Tidak ada laporan korban luka serius, tapi 21 penumpang yang menghirup asap dilarikan ke rumah sakit terdekat. Semuanya kemudian dipastikan dalam kondisi stabil.
Layanan subway antara Stasiun Yeouido dan Aeogae sempat dihentikan selama proses penanganan darurat. Seoul Metro memastikan operasional normal kembali berjalan tidak lama setelah pukul 10.00. Beberapa penumpang mengaku kepanikan dan asap tebal di dalam terowongan memunculkan kembali trauma lama.
“Semua orang lari ke depan, tapi tidak ada tempat lagi untuk pergi. Asap datang dari belakang. Itu mengingatkanku pada tragedi Itaewon. Aku takut kami akan terinjak,” ujar seorang penumpang.(dwi)
Baca juga:
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman
