Pelindo Jual Saham Tol Cibitung-Cilincing

Rabu, 03 Juli 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memproyeksikan beban utang berkurang sebesar Rp 8 triliun dengan melakukan divestasi atau menjual sahamnya sebesar 65 persen pada Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC).

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memproyeksikan, utang perseroan di 2024 akan mengalami penurunan menjadi Rp 41,93 triliun dari Rp 49,87 triliun pada 2023.

"Kenapa di 2024 proyeksi kami turun, karena ini terkait dengan divestasi jalan tol kami yang diharapkan selesai di 2024, maka akan mengurangi utang sekitar Rp 8 triliun," ujar Arif di Jakarta, Rabu (3/7).

Terkait alasan Pelindo terjun pada bisnis jalan tol, Arif mengatakan, keterlibatan ini lantaran perseroan memiliki kepentingan terhadap akses keluar-masuk kawasan hinterland di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Baca juga:

Menilik Pembangunan Jalan Tol Serbaraja Seksi 1B CBD - Legok Masuki Tahap Akhir

Menurut Arif, hal ini harus dilakukan karena 60-70 persen kargo yang masuk dan keluar berada di sisi timur Jakarta.

"Kami hanya memastikan bahwa jalan itu jadi. Dan setelah jadi, maka tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan, maka kita akan lepas," kata Arif.

Pada saat pembangunan jalan tol, Pelindo menginvestasikan dana sebesar Rp 9 triliun. Pelindo tidak akan menjual seluruh sahamnya lantaran masih akan melanjutkan proyek New Priok Eastern Access (NPEA).

Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) merupakan satu dari 13 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah selesai. Selain JTCC, proyek jalan tol lainnya yang telah selesai pada 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Jalan Tol Serpong – Cinere, dan Jalan Tol Cinere – Jagorawi. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan