Pelatihan Apoteker Hadir di 21 Universitas Indonesia
Rabu, 03 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Indonesia kekurangan apoteker. Data dari Komite Farmasi Nasional pada 2019 menunjukkan bahwa Indonesia hanya memiliki 2,85 persen apoteker per 10.000 penduduk, jauh lebih rendah dari rata-rata aritmatika global sebesar 7,36 persen apoteker per 10.000 penduduk pada 2016.
Meskipun jumlah lulusan farmasi meningkat setiap tahun, kepadatan apoteker di Indonesia tetap sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, Apotek Alpro menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 21 universitas lokal yang dipimpin oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA) pada Sabtu pekan lalu di Jawa Tengah.
Melalui kerja sama ini, para calon Apoteker dapat mengasah keterampilannya di bidang farmasi lewat 21 universitas pilihan.
"MoU ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami untuk meningkatkan pendidikan farmasi di Indonesia," ujar Ketua APTFMA Apoteker Dr. Erindyah Retno W (Ph.D), dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Rabu (7/3).
Baca juga:
Konsumsi Obat Sakit Kepala Tiap 10-15 Hari Bisa Perparah Sakit Migrain
Sementara itu, Apoteker Lee Yin Chen selaku Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia mengatakan pelatihan ini sangat penting demi mempersiapkan generasi apoteker di Indonesia.
Ia juga mengatakan hal serupa juga telah dilakukan Malaysia lewat kerja sama dengan 20 universitas dan menyediakan pelatihan Apoteker Terdaftar Sementara (PRP).
Maka dari itu, harapannya ialah pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan para apoteker agar lebih kompeten lagi dalam mempersiapkan obat untuk pasien.
"Kami berharap dapat berbagi pengalaman kami untuk membina dan mempersiapkan generasi apoteker berikutnya di Indonesia," ujarnya. (ikh)