Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan

Senin, 19 Mei 2025 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Paus Leo XIV bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah menggelar Misa Perdana di Vatikan, yang dihadiri oleh lebih dari 200.000 peziarah, Minggu (18/5).

Dalam khutbah misa tersebut, Paus Leo XIV menyampaikan pesan cinta dan persatuan, mendorong perdamaian di dunia yang tengah dilanda konflik.

Setelah pertemuan dengan Paus Leo XIV, Zelenskyy menyatakan apresiasinya kepada Vatikan atas kesediaan menjadi platform dialog langsung antara Ukraina dan Rusia.

"Kami berterima kasih kepada Vatikan atas kesediaannya menjadi wadah negosiasi langsung antara Ukraina dan Rusia. Kami siap berdialog dalam format apapun demi hasil nyata. Kami menghargai dukungan untuk Ukraina dan suara tegas dalam membela perdamaian yang adil dan abadi," tulis Zelenskyy di platform X.

Namun, Vatikan tak mengeluarkan pernyataan secara resmi hasil pertemuan tersebut.

Paus Leo XIV, sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Prevost, resmi dilantik sebagai pemimpin Gereja Katolik dalam misa outdoor di Lapangan Santo Petrus, yang juga dihadiri para pemimpin dunia.

Baca juga:

Jabat Tangan Paus Leo XIV, Cak Imin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan

Paus Leo XIV berupaya mengedepankan persatuan dalam gereja dan berharap bisa menjadi kekuatan perdamaian dunia. Ia mengatakan bahwa keinginan besar gereja adalah bersatu.

"Menjadi simbol persatuan dan komuni yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai,” kata Paus Leo XIV, seperti dikutip aljazeera.com.

Paus Leo XIV menyoroti banyaknya perpecahan dan luka akibat kebencian, kekerasan, prasangka, dan eksploitasi sumber daya yang memarjinalkan orang miskin.

Paus Leo XIV menekankan dia tidak akan memimpin seperti "seorang otokrat".

“Bukan soal menangkap orang lain dengan kekuatan atau propaganda, melainkan soal mencintai, seperti yang dilakukan Yesus,” tegasnya.

Paus Leo XIV juga berdoa untuk korban konflik di Ukraina dan Gaza. Ia menyebut Ukraina sedang "dimartirkan" dan menyesalkan rakyat Palestina yang "terancam kelaparan". (dru)

Baca juga:

Dialog Agung di Vatikan: Muhaimin Iskandar Membawa Pesan Kebhinekaan dari Indonesia untuk Paus Leo XIV

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan