Pasca Banjir, Sekolah di Garut Tetap Berjalan
Kamis, 22 September 2016 -
MerahPutih Nasional - Bencana banjir bandang Garut pada Senin lalu (20/9) telah menghancurkan sejumlah sekolah. Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyebutkan 11 sekolah dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang terdampak.
"Kegiatan sekolah pada hari pertama pascabencana libur, sedangkan pada hari kedua dilakukan pemanfaatan gedung secara bersama-sama," tulis Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya, Kamis (22/9).
Saat ini dua sekolah yang rusak parah yaitu SDN Sukaratu 1 Banyuresmi dan SMP PGRI. Sementara sekolah-sekolah yang lain masih tetap menggunakan sekolahnya masing-masing.
"Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyebutkan perkiraan kerugian mencapai Rp 1,4 milyar," katanya.
Pendidikan merupakan salah satu prioritas dalam penanganan darurat pascabanjir bandang. Selain itu pembuatan posko tanggap darurat juga dibuat
"Kira juga berfokus pada pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang serta pelayanan kebutuhan dasar bagi 433 jiwa pengungsi," ucap Sutopo.
Seperti yang diketahui banjir bandang Garut dipicu hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu pada Senin lalu (20/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Banjir bandang terlebih dulu melanda Desa Mulya Sari, Kecamatan Bayongbong dan berlanjut ke Kecamatan Tarongong Kidul, Garut Kota hingga Cibatu.
Daerah yang paling parah terlanda banjir bandang adalah Desa Haurpanggung Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul dan Kelurahan Sukamentri dan Kelurahan Paminggit Kecamatan Garut Kota. (Yni)
BACA JUGA:
- Ridwan Kamil Galang Sumbangan Ratusan Juta untuk Korban Banjir Garut
- Data BPBD, Jumlah Pengungsi Banjir di Garut Tercatat 433 Orang
- Pricilla Blink Ajak Masyarakat Peduli Banjir Bandang di Garut
- Banjir Bandang Garut, Kepala BNPB Laporkan Perkembangan Penanganan ke Presiden
- Banjir Bandang di Garut, 23 Orang Tewas