Pariwisata Yogyakarta Diyakini Tekan Kemiskinan

Selasa, 19 Juli 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Wisata - Pariwisata Yogyakarta diyakini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Hal ini mengingat potensi pariwisata berbagai daerah di Yogyakarta terbilang tinggi.

"Belakangan banyak bermunculan objek wisata baru. Ada objek wisata buatan dan ada juga yang alami. Ini akan memberikan dampak untuk masyarakat di sekitarnya," kata Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih, usai seminar Strategi Kebijakan Pembangunan Yogyakarta, di Gedung DPRD DI Yogyakarta, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (18/7).

Sri Adiningsih menjelaskan, objek wisata baru yang bermunculan tersebut umumnya berada di Kulonprogo dan Gunungkidul. Jika potensi tersebut dikembangkan, imbuh Sri, maka kesejahteraan juga akan meningkat.

"Di Kulonprogo dan Gunungkidul kan merupakan kantong-kantong kemiskinan. Jadi wisata bagus dikembangkan," paparnya.

Sri menambahkan, untuk menuju peningkatan wisata, perlu didukung pembangunan infrastruktur. Dia mencontohkan, pembangunan bandara di Kulonprogo akan ikut membangun perekonomian melalui kemajuan pariwisatanya.

Seperti diketahui, mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) 2016, dari enam provinsi di Pulau Jawa, tiga di antaranya memiliki angka kemiskinan di atas rata-rata nasional, yakni DIY 13,20 persen, Jawa Tengah (13,15 persen) dan Jawa Timur (12 persen). Sedangkan, tiga provinsi lain tingkat kemiskinannya di bawah ratarata nasional, yakni Jawa Barat (9,50 persen), Banten (7 persen), dan DKI Jakarta (3,5 persen). (Fre)

BACA JUGA:

>
  • Dinas Pariwisata Yogyakarta Komentari Film AADC2
  • Cara Sektor Wisata Yogyakarta Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean
  • Keberadaan Hotel Belum Dongkrak Pariwisata Yogyakarta
  • Arus Mudik dan Arus Balik 2016, Kecelakaan Lalulintas Kota Yogyakarta Meningkat
  • Soto Kadipiro Khas Yogyakarta
  •  

    Bagikan

    Baca Original Artikel
    Bagikan