Pagelaran Musik Tradisional, Yoyon: Tidak Ada Ritual Khusus
Kamis, 05 Mei 2016 -
MerahPutih Budaya - Berbicara pagelaran musik tradisional, tentu identik dengan ritual-ritual yang biasa dilakukan oleh para pelaku kesenian itu sendiri. Namun tidak halnya dengan Yoyon Darsono selaku Pelestari Musik Tradisional Karawitan. Dalam rangkaian konser Doulce Mémoire & Maestro Musik Sunda, Yoyon mengaku tidak pernah memakai ritual-ritual khusus sebelum pagelaran musik itu dimulai.
"Kami tidak melakukan ritual-ritual khusus, yang kami kedepankan adalah kreativitas," kata Yoyon saat Meet and Greet, Festival Seni Prancis-Indonesia: Printemps Français 2016, Institut Prancis di Indonesia (IFI) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (5/5).
Dalam hal itu, tambah Yoyon, yang dilakukan murni mengembangkan kreativitas dan tentunya melakukan pendekatan akan unsur-unsur musik tradisional kolaborasi dengan musisi Doulce Mémoire yang berasal dari Perancis. "Kami pure kreativitas saja. Pendekatan hanya dalam unsur musik. Dan untungnya, mereka (Doulce Memoire) sudah paham unsur musik," tutupnya.
Seperti diketahui, grup musisi asal Perancis itu, Doulce Mémoire pada tahun ini mengadakan tur keliling Indonesia, di mana pada tanggal 1 Mei kemarin berhasil menggelorakan kota Bandung.
Adapun beberapa kota lain yang dikunjungi adalah Surabaya (3/5), Yogyakarta (4/5), Jakarta (5/5), dan Bali (7/5). (Ard)
BACA JUGA: