Orang Cerdas Butuh Lebih Banyak Waktu Untuk Sendiri

Kamis, 06 Januari 2022 - Iftinavia Pradinantia

ORANG yang sangat cerdas adalah perpaduan ideal dari pembelajaran buku, akal sehat, dan pengalaman hidup. Kombinasi ini membuka pikiran mereka terhadap keingintahuan alam semesta yang indah.

Sisi cerdas mereka tampak dari kemampuan mereka yang dapat dengan tepat mempelajari fakta dan proses dari buku dan media lain. Plus, mereka mendapatkan pengetahuan dari mendengarkan orang yang lebih berpengalaman dan mengikuti jejaknya. Ciri khas umum yang biasa ditemukan pada orang cerdas adalah kesukaan mereka untuk melakukan berbagai hal sendiri. Ketika belajar untuk ujian, ia biasanya melakukannya di tempat yang tenang sendirian. Mereka dapat berkonsentrasi dan fokus pada materi. Lingkungan yang sepi ini menjadi tempat kenyamanan dan inspirasi baginya.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang cerdas mungkin membutuhkan kesendirian.

Baca Juga:

Produktivitas

produktif
Bisa menghargai produktivitas (Foto: Pexels/Michael Burrows)

Kebanyakan orang cerdas memiliki etos kerja yang luar biasa. Mereka sering menemukan kepuasan dan validasi paling banyak dari pencapaian mereka. Beberapa orang di lingkaran mereka mungkin menggambarkan mereka sebagai pecandu kerja yang tidak tahu cara bersantai.

Bukannya mereka tidak tahu mengharagai waktu luang. Saat tidak bekerja, orang-orang cerdas mungkin membenamkan diri dalam olahraga, membaca, menulis, dan aktivitas menyendiri lainnya. Bahkan di waktu senggang mereka berpikir bagaimana caranya bekerja lebih keras dan lebih efisien.

Perspektif berbeda

perspektif berbeda
Pola pikirnya unik (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)


Kecerdasan berkaitan dengan rasa ingin tahu dan itu adalah kekuatan pendorong di belakang mereka. Mereka mencurahkan banyak waktu untuk refleksi dan observasi. Dengan melakukan itu, mereka sering mendapatkan perspektif dunia yang berbeda dari yang lain.

Mereka mungkin merasa lebih terhubung dengan diri mereka sendiri dan semesta ketika mereka sendirian. Persepsi unik mereka membantu mereka menemukan solusi yang unik dan nyentrik bagi kebanyakan orang.

Nyaman jadi beda

Perspektif berbeda
Nyaman menjadi berbeda (Foto: Pexels/godisable)


Orang cerdas sering berpikir berbeda dari orang banyak. Apakah orang lain menyebut mereka penyendiri, eksentrik, atau bahkan aneh? Mereka nyaman dengan diri mereka sendiri. Perbedaan kepribadian dan pola pikir mereka memenuhi ambisi dan keingintahuan mereka yang tak terbatas. Kebiasaan mereka terkadang mendorong mereka untuk menyendiri. Mereka menikmati keheningan. Bagi orang-orang ini, kesendirian dan keanehan adalah hal biasa.

Baca Juga:

Kembangkan kreativitas

cerdas
Orang cerdas asyik terhanyut dalam imajinasinya sendiri (Foto: Pexels/Tatiana Syrikova)


Dalam artikel yang diterbitkan oleh Dr. Don Lincoln berjudul The Great Courses Daily, ia memperdebatkan hipotesis otak kanan dan otak kiri. Meskipun otak kanan mengendalikan kreativitas dan analitik otak kiri, tidak ada salah satu yang dominan pada orang cerdas. Jadi, sangat mungkin bahwa seorang jenius yang berbakat juga dapat menjadi sensitif dan kreatif. Sebaliknya orang yang kreatif dapat menjadi cerdas analitis.

Wajar jika orang-orang cerdas dapat menghargai kreativitas, baik seni maupun akademis. Bagi mereka, pola persamaan aljabar yang kompleks bisa menjadi inspirasi dan indah. Di sisi lain, banyak orang cerdas yang menjadi seniman, penulis, penari, dan aktor.

Tahu teman mereka

sahabat
Instingnya tahu siapa teman sejati (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)


Beberapa orang memiliki banyak kenalan tetapi tidak dapat mengidentifikasi teman sejati. Kupu-kupu sosial yang cerdas dapat bersemangat dalam kelompok tetapi masih menyadari siapa yang mendukung mereka. Mereka tidak berpindah dari satu pertemuan ke pertemuan lainnya, berharap untuk membangun daftar teman mereka di media sosial. (avia)

Baca Juga:

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan