Nasi Jamblang, Kuliner Turun Temurun Khas Cirebon

Minggu, 13 Maret 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Kuliner - Dahulu Nasi Jamblang merupakan makanan para buruh dan pekerja kasar pada masa penjajahan Belanda. Nasi Jamblang adalah nasi putih yang dibungkus dengan daun jati, dan nasi ini biasa dibawa oleh para pekerja kasar sebagai bekal mereka ketika bekerja membuat jalan.

“Jadi awal mulanya nasi jamblang itu di Cirebon, makanan para pekerja kasar dulu ada pembuatan jalan di daerah jamblang disitu kan banyak hutan jati, jadi semua nasi dan lauk pauknya pun dibungkus daun jati, karena makanan kalo dibungkus daun jati itu jadi awet,” tutur pemilik Nasi Jamblang Ibu Nur, Nur Wachid. Cirebon, Jawa Barat, Jumat(11/3).

Penamaan Nasi Jamblang sendiri bermula dari kebiasaan pedagang nasi asal Desa Jamblang (Kabupaten Cirebon) yang membungkus nasi dagangan mereka dengan daun jati. Mereka mulai berjualan ke Kota Cirebon pada tahun 1973.

Dan kini anda bisa menemukan penjual Nasi Jamblang di setiap sudut Kota Cirebon, salah satu tempat yang paling nyaman untuk menikmati sajian Nasi Jamblang Khas Cirebon adalah Nasi Jamblang Ibu Nur, karena tempat ini memiliki konsep restoran dengan nuansa warung.

Karena nasi jamblang terkenal murah, harga yang ditawarkan di sini juga ternyata sama aja dengan nasi jamblang yang dijual di pinggir jalan, lauk pauk mulai dari Rp 10.000 sampai Rp25.000 saja. (Mat)

BACA JUGA:

  1. Warung Gonjleng, Tempat Makan Enak Menu Rabeg
  2. Rabeg, Hidangan Legendaris Kesultanan Banten
  3. Resep Unik Rabeg, Kuliner Khas Banten
  4. Banten Targetkan 15 Juta Kunjungan Wisatawan
  5. Sejarawan Banten: Benteng Speelwijk Bukan Dibangun Belanda

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan