NASA Temukan Batu Zebra di Mars, Tanda Adanya Kehidupan Alien?

Kamis, 26 September 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Rover Perseverance milik NASA telah menemukan batu bergaris hitam-putih di Planet Mars. Menurut badan antariksa itu, penemuan ini "tidak seperti yang pernah terlihat di Mars sebelumnya".

Batu yang dijuluki 'Kastil Freya' atau 'batu zebra' tersebut ditemukan di Kawah Jezero, yakni tempat para ilmuwan untuk menemukan sisa-sisa kehidupan alien purba. Kawah Jezero diperkirakan merupakan sisa dari sebuah danau purba.

Perseverance, yang telah menjelajahi Mars sejak Juli 2020 lalu, menemukan batu tersebut di dataran berpasir datar di atas sisi-sisi kawah sedalam 1.000 meter pada bulan lalu.

"Saat berkendara melintasi medan berkerikil yang biasa-biasa saja, anggota tim yang jeli melihat sebuah batu di kejauhan dengan sedikit tekstur yang tidak biasa dalam gambar Navcam beresolusi rendah, dan memberinya nama 'Kastil Freya'," tulis NASA dalam pernyataannya, dikutip dari The Sun, Kamis (26/9).

Baca juga:

5 Asteroid yang Diawasi NASA, Berpotensi Menabrak Bumi

Rover Perseverance menemukan batu zebra di Mars
Rover Perseverance menemukan batu zebra di Mars. Foto: Dok/NASA
>Tim tersebut merencanakan pengamatan multispektral, yaitu sebuah gambar yang menunjukkan hal-hal yang melampaui apa yang dapat dilihat mata manusia, termasuk cahaya inframerah dan ultraviolet, dengan menggunakan kamera Mastcam-Z.

"Ketika data ini diunduh beberapa hari kemudian, setelah Perseverance telah meninggalkan area tersebut, menjadi jelas betapa tidak biasanya hal itu," tambah NASA.

"Internet langsung dipenuhi spekulasi tentang apa sebenarnya "batu zebra" ini, dan kami senang membaca teori Anda!"

Tim sains juga meyakini, bahwa batu berukuran 20 cm itu "tidak seperti yang pernah terlihat di Kawah Jezero sebelumnya, dan mungkin di seluruh Mars".

Baca juga:

Studi Sebut Alien Kemungkinan Hidup di Planet Ekstrasurya

Batu tersebut juga tidak mungkin berasal dari daerah tempat itu ditemukan. Para ahli menduga, batu itu bisa saja menggelinding menuruni bukit dari sumber yang lebih tinggi.

Interpretasi awal menunjukkan, bahwa puing-puing itu merupakan batuan beku atau metamorf. Mungkin saja kombinasi proses beku dan metamorf dapat menciptakan garis-garisnya.

Lalu, batuan beku terbentuk ketika batuan panas yang meleleh mengkristal dan mengeras. Sementara itu, batuan metamorf awalnya adalah jenis batuan lain, tetapi berubah secara signifikan sebagai akibat dari faktor eksternal, seperti panas, tekanan, atau lingkungan yang kaya mineral.

"Kemungkinan ini membuat kami bersemangat, dan kami berharap bahwa saat kami terus melaju menanjak, Perseverance akan menemukan singkapan jenis batuan baru ini sehingga pengukuran yang lebih rinci dapat diperoleh," ujar tim tersebut.

"Mungkinkah ini pandangan pertama kami pada batuan purba yang terangkat dari kedalaman oleh dampak Jezero, yang sekarang terekspos di tepi kawah? Hanya waktu yang dapat menjawabnya…" (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan