NASA Temukan Batu Zebra di Mars, Tanda Adanya Kehidupan Alien?


NASA temukan batu zebra di Mars. Foto: Dok/NASA
MerahPutih.com - Rover Perseverance milik NASA telah menemukan batu bergaris hitam-putih di Planet Mars. Menurut badan antariksa itu, penemuan ini "tidak seperti yang pernah terlihat di Mars sebelumnya".
Batu yang dijuluki 'Kastil Freya' atau 'batu zebra' tersebut ditemukan di Kawah Jezero, yakni tempat para ilmuwan untuk menemukan sisa-sisa kehidupan alien purba. Kawah Jezero diperkirakan merupakan sisa dari sebuah danau purba.
Perseverance, yang telah menjelajahi Mars sejak Juli 2020 lalu, menemukan batu tersebut di dataran berpasir datar di atas sisi-sisi kawah sedalam 1.000 meter pada bulan lalu.
"Saat berkendara melintasi medan berkerikil yang biasa-biasa saja, anggota tim yang jeli melihat sebuah batu di kejauhan dengan sedikit tekstur yang tidak biasa dalam gambar Navcam beresolusi rendah, dan memberinya nama 'Kastil Freya'," tulis NASA dalam pernyataannya, dikutip dari The Sun, Kamis (26/9).
Baca juga:

Tim tersebut merencanakan pengamatan multispektral, yaitu sebuah gambar yang menunjukkan hal-hal yang melampaui apa yang dapat dilihat mata manusia, termasuk cahaya inframerah dan ultraviolet, dengan menggunakan kamera Mastcam-Z.
"Ketika data ini diunduh beberapa hari kemudian, setelah Perseverance telah meninggalkan area tersebut, menjadi jelas betapa tidak biasanya hal itu," tambah NASA.
"Internet langsung dipenuhi spekulasi tentang apa sebenarnya "batu zebra" ini, dan kami senang membaca teori Anda!"
Tim sains juga meyakini, bahwa batu berukuran 20 cm itu "tidak seperti yang pernah terlihat di Kawah Jezero sebelumnya, dan mungkin di seluruh Mars".
Baca juga:
Batu tersebut juga tidak mungkin berasal dari daerah tempat itu ditemukan. Para ahli menduga, batu itu bisa saja menggelinding menuruni bukit dari sumber yang lebih tinggi.
Interpretasi awal menunjukkan, bahwa puing-puing itu merupakan batuan beku atau metamorf. Mungkin saja kombinasi proses beku dan metamorf dapat menciptakan garis-garisnya.
Lalu, batuan beku terbentuk ketika batuan panas yang meleleh mengkristal dan mengeras. Sementara itu, batuan metamorf awalnya adalah jenis batuan lain, tetapi berubah secara signifikan sebagai akibat dari faktor eksternal, seperti panas, tekanan, atau lingkungan yang kaya mineral.
"Kemungkinan ini membuat kami bersemangat, dan kami berharap bahwa saat kami terus melaju menanjak, Perseverance akan menemukan singkapan jenis batuan baru ini sehingga pengukuran yang lebih rinci dapat diperoleh," ujar tim tersebut.
"Mungkinkah ini pandangan pertama kami pada batuan purba yang terangkat dari kedalaman oleh dampak Jezero, yang sekarang terekspos di tepi kawah? Hanya waktu yang dapat menjawabnya…" (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
