Muluskan Program 35.000 MW, Pemerintah Siap Impor Gas

Kamis, 09 April 2015 - Adinda Nurrizki

Merahputih Nasional - Pemerintah berencana melakukan tambahan impor gas untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memuluskan program 35.000 MW. Pasalnya, program bahan baku untuk program tersebut juga menggunakan gas sekitar 11.000-12.000. (Baca: Pertamina Tegaskan Tidak Ada Energi Murah)

"Listrik kan rencananya menggunakaan gas sebagian, 35.000 MW, 11.000-12.000 MW akan menggunakan gas, atau diperkirakan membutuhkan gas sebanyak 1,2 MMSCFD," tutur Staff Ahli Menteri Bidang Migas Widyawan Wiratmadja dalam acara seminar bertema "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Ketersediaan Energi Alternatif untuk Industri", di Gedung Batavia, Jakarta, Kamis (7/4).

Selain itu, hal ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ketersediaan energi alternatif yang sangat digencarkan di era pemerintahan Jokowi. Di mana hal tersebut juga guna memenuhi kebutuhan industri sebagai tolak ukur kemajuan pertumbuhan ekonomi.

Untuk diketahui, saat ini alokasi gas bumi untuk domesik sekitar 55%, sedangkan sisanya 45% diekspor. Dari 55% tersebut, 1,3% sudah dialokasikan untuk listrik. Sementara untuk kebutuhan lainnya tentu pemerintah harus mengandalkan Impor. (Baca: Ketua Komisi VII Setuju Tarif Listrik Tidak Naik)

Sebagai informasi, ke depan harga gas dunia bisa murah, khususnya setelah Amerika Serikat mulai mengekspor produk shale gasnya. Walau demikian, pemerintah harus tetap mempertimbangkan kembali rencananya untuk menambah impor gas. (rfd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan