Muluskan Program 35.000 MW, Pemerintah Siap Impor Gas


Menteri ESDM Sudirman Said didampingi plt Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja (kiri) meninjau SPBG di daerah Cililitan, Jakarta, Selasa (3/3). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Merahputih Nasional - Pemerintah berencana melakukan tambahan impor gas untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memuluskan program 35.000 MW. Pasalnya, program bahan baku untuk program tersebut juga menggunakan gas sekitar 11.000-12.000. (Baca: Pertamina Tegaskan Tidak Ada Energi Murah)
"Listrik kan rencananya menggunakaan gas sebagian, 35.000 MW, 11.000-12.000 MW akan menggunakan gas, atau diperkirakan membutuhkan gas sebanyak 1,2 MMSCFD," tutur Staff Ahli Menteri Bidang Migas Widyawan Wiratmadja dalam acara seminar bertema "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Ketersediaan Energi Alternatif untuk Industri", di Gedung Batavia, Jakarta, Kamis (7/4).
Selain itu, hal ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ketersediaan energi alternatif yang sangat digencarkan di era pemerintahan Jokowi. Di mana hal tersebut juga guna memenuhi kebutuhan industri sebagai tolak ukur kemajuan pertumbuhan ekonomi.
Untuk diketahui, saat ini alokasi gas bumi untuk domesik sekitar 55%, sedangkan sisanya 45% diekspor. Dari 55% tersebut, 1,3% sudah dialokasikan untuk listrik. Sementara untuk kebutuhan lainnya tentu pemerintah harus mengandalkan Impor. (Baca: Ketua Komisi VII Setuju Tarif Listrik Tidak Naik)
Sebagai informasi, ke depan harga gas dunia bisa murah, khususnya setelah Amerika Serikat mulai mengekspor produk shale gasnya. Walau demikian, pemerintah harus tetap mempertimbangkan kembali rencananya untuk menambah impor gas. (rfd)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN

Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas

Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir

Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!

Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain

Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali

Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah

Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah

Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak

Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
