MSG Bisa Bantu Kurangi Asupan Garam
Senin, 26 Juni 2023 -
MASALAH hipertensi tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan mengurangi konsumsi garam dan menggantinya dengan Monosodium Glutamat (MSG), yang juga dikenal sebagai glumatat.
Dalam sebuah keterangan pers yang diterima di Jakarta, Dokter Spesialis Gizi Klinik Yohan Samudra dari Universitas Diponegoro menjelaskan bahwa jumlah maksimum garam yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah satu sendok teh sehari, setara dengan sekitar 2.000 hingga 2.300 miligram natrium.
Yohan menjelaskan bahwa MSG dapat menggantikan peran garam dalam makanan. Satu gram MSG mengandung 133 miligram natrium, sedangkan garam mengandung 400 miligram natrium.
"Dengan demikian, lebih baik menggunakan MSG daripada garam dan hal ini dapat membantu mencegah penyakit hipertensi," kata Yohan seperti dikutip ANTARA, Minggu (25/6).
Baca juga:
Studi: MSG Bisa Bantu Pemenuhan Gizi Lansia

Meskipun Kementerian Kesehatan RI telah menyatakan bahwa penggunaan MSG aman, tetap penting untuk tidak menggunakan jumlah yang terlalu banyak saat memasak.
"Tentunya, gunakan dengan takaran yang tepat karena jika terlalu banyak, makanan akan terasa tidak enak dan memiliki after taste yang pahit," jelas Yohan.
Yohan mengatakan bahwa keluarga yang sehat biasanya bermula dari makanan yang disajikan di dapur. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam mencegah obesitas akibat penggunaan garam berlebihan dalam makanan.
Baca juga:
Benarkah MSG Menyebabkan Obesitas?

Psikolog klinis Nia Paramita menjelaskan bahwa makanan dapat membantu mengurangi stres yang dialami oleh ibu.
Sebagai contoh, jika seseorang telah didiagnosis dengan sakit lambung, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang asam atau pedas. Begitu pula bagi mereka yang memiliki hipertensi, sebaiknya menghindari konsumsi garam yang berlebihan.
"Para ibu perlu mencintai dan merawat diri sendiri, karena sebagai seorang ibu, mereka seringkali tidur terakhir dan bangun lebih awal dibandingkan anggota keluarga lainnya. Jika ibu hidup bahagia, suami akan senang, dan anak-anak akan merasa dihargai. Namun, jika ibu tidak bahagia, bagaimana mungkin dia bisa menyebarkan kebahagiaan kepada suami dan anak-anaknya," kata Nia. (waf)
Baca juga:
Tuh Kan! Micin Memang Bikin Jadi Telmi