Modus Pemudik Kelabui Petugas, Bersembunyi di Kontainer hingga Truk Barang

Sabtu, 02 Mei 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan, selama enam hari evaluasi Operasi Ketupat 2020 digelar, sebanyak kurang-lebih belasan ribu kendaraan yang mau mudik diputar balik.

"Dari enam hari ini pelaksanaannya yang sudah diputar balikkan kurang lebih 15.000 kendaraan sampai hari ini," kata Istiono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/5).

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Bagikan "Nasi Kodok"

Istiono menambahkan, selama enam hari pelaksanaan Ops Ketupat 2020 pihaknya menemukan beberapa hal yang sangat disayangkan terjadi.

Semisal banyaknya masyarakat yang mencuri waktu kesempatan untuk mudik menggunakan travel gelap atau truk terbuka disamarkan dengan membawa barang.

Pemudik mulai mencari akal agar bisa lolos dari razia polisi di sejumlah pos pemeriksaan yang tersebar di berbagai titik.

Istiono mengatakan, pihaknya menemukan pemudik bersembunyi di truk. Bahkan sampai nekat masuk ke truk kontainer untuk menghindari petugas.

Ilustrasi. Sejumlah kendaraan melintas di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Jawa Tengah di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (28/4/2020). Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengeluarkan kebijakan untuk menolak kendaraan pemudik yang berasal daerah zona merah COVID-19 atau riwayat perjalanan pemudik sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.
Ilustrasi. Sejumlah kendaraan melintas di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Jawa Tengah di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (28/4/2020). Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengeluarkan kebijakan untuk menolak kendaraan pemudik yang berasal daerah zona merah COVID-19 atau riwayat perjalanan pemudik sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.

Istiono mengaku khawatir dengan ulah para pemudik tersebut. Ia mengimbau pemudik agar menahan diri daripada membahayakan diri sendiri dan keluarga di kampung halaman.

“Saya takutnya mereka lemas kekurangan oksigen. Kedua nyuri pakai truk kontainer kemudian tertular COVID-19 sangat bahaya dan menularkan sodara di kampung,” ujar Istiono.

Dia berharap masyarakat tidak terus melakukan hal semacam ini. Dipastikan segala upaya warga coba mengelabuhi petugas di pos penyekat akan terbongkar.

Baca Juga:

Novel Barmukmin Polisikan Relawan Pemberi "Nasi Anjing" untuk Korban Corona

Pasalnya masyarakat adalah sebagai ujung tombak pencegahan COVID-19.

Maka dari itu pihaknya tidak bosan kembali mengajak warga untuk tidak mudik. Istiono berterimakasih dan mengapresiasi masyarakat yang tidak melaksanakan mudik dengan kesadarannya.

"Evaluasi dilapangan bahwa pada hari hari aktivitas biasa banyak aktivitas masyarakat bekerja di Jabodetabek, secara situasional kita izinkan demi kepentingan bekerja, bukan kepentingan mudik," kata Istiono. (Knu)

Baca Juga:

Peredaran Narkoba Selama Pandemi COVID-19 Melonjak 120 Persen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan