Mitos dan Fakta Seputar Pemutih Kulit

Kamis, 04 Agustus 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

ADA banyak mitos seputar pemutih kulit yang masih beredar dan dipercaya oleh banyak orang hingga saat ini. Padahal, mitos tersebut belum tentu benar dan justru bisa membuat orang-orang keliru dalam menggunakan produk pemutih kulit.

Kulit putih dan bersih masih menjadi dambaan hampir setiap orang. Tak hanya membuat penampilan semakin menarik, kulit putih dianggap bisa meningkatkan rasa percaya diri. Berbagai jenis produk pemutih kulit pun kini banyak beredar di pasaran dan dapat kamu peroleh dengan mudah.

Namun, sebelum menggunakan produk pemutih kulit, ada baiknya bila kamu mengetahui mitos dan fakta seputar pemutih kulit terlebih dahulu. Hal ini karena mitos yang beredar seringkali salah dan menyebabkan pemutih kulit tidak digunakan dengan tepat.

Melansir laman Alodokter, berikut ini adalah beberapa mitos tentang pemutih kulit dan fakta yang ada.

Baca juga:

Kata Pakar tentang Tren Reverse Skincare

mitos dan fakta seputar pemutih kulit
Gunakan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 saat sedang menggunakan pemutih kulit dan beraktivitas di siang hari. (Freepik/Wirestock)

1. Aman dipakai saat sedang beraktivitas di luar ruangan

Pernyataan ini belum tentu benar, sebab sebagian produk pemutih kulit biasanya mengandung zat aktif, seperti AHA dan asam kojic, yang bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit dan kulit menjadi sensitif apabila terpapar sinar matahari.

Oleh karena itu, kamu tetap perlu menggunakan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 saat sedang menggunakan pemutih kulit dan beraktivitas di siang hari.

Tabir surya dapat melindungi kulit dari paparan radiasi sinar UV yang dapat menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit. Bila memungkinkan, gunakan juga pelindung lainnya, seperti topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan payung, saat beraktivitas di luar ruangan.

2. Yang mahal pasti lebih bagus

Ini adalah mitos belaka. Produk pemutih kulit yang lebih mahal belum tentu selalu lebih baik daripada produk yang lebih murah. Hal ini karena pada dasarnya, kandungan setiap produk pemutih kulit hampir sama.

Pemutih kulit yang dijual di toko biasa bisa jadi lebih efektif daripada krim pemutih kulit yang dijual di toko-toko ternama. Hal ini tergantung pada cocok atau tidaknya jenis kulit pengguna dengan produk tersebut.

3. Semakin banyak jenis kandungan, semakin baik

Hal ini tidak selalu benar. Beberapa zat dalam produk pemutih kulit justru tidak dapat bekerja dengan efektif atau malah berisiko menyebabkan iritasi kulit saat digunakan bersamaan.

Contohnya adalah mengombinasikan produk perawatan wajah yang mengandung retinoid dan AHA. Kedua zat ini memiliki manfaat yang serupa, yaitu membuat kulit tampak lebih cerah. Namun, menggunakannya secara bersamaan dapat membuat kulit mudah kering dan iritasi.

Bila kamu tetap ingin memasukkan produk dengan kandungan tersebut ke dalam rutinitas perawatan wajah, sebaiknya gunakan secara bergantian setiap harinya dan hentikan bila muncul masalah pada kulit, seperti iritasi atau kemerahan.

Baca juga:

Jangan Sampai Salah Urutan saat Melakukan Skincare

mitos dan fakta pemutih kulit
Baca dahulu kandungan dan petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan. (Freepik/Artursafronov)

4. Kulit putih lebih cepat adalah hal yang baik

Mitos ini tidak benar, sebab kamu justru perlu berhati-hati dengan produk yang mengklaim bisa memutihkan kulit dengan sangat cepat.

Pemutih kulit yang memberikan hasil cepat bisa saja mengandung suatu zat dengan kadar yang terlalu tinggi atau justru mengandung zat berbahaya, seperti merkuri.

Biasanya, beberapa bahan yang mampu mencerahkan kulit, seperti asam kojic dan akar licorice mulai menunjukkan hasil setelah 2–4 minggu pemakaian.

5. Hidrokinon aman digunakan

Hidrokinon merupakan salah satu zat pemutih kulit yang bekerja dengan cara menghambat produksi melanin. Namun faktanya, bahan ini dapat menimbulkan efek samping berbahaya, mulai dari hiperpigmentasi, iritasi kulit, kanker kulit, hingga kerusakan ginjal.

Efek samping ini merupakan alasan mengapa hidrokinon tidak diperbolehkan untuk ditambahkan di dalam produk pemutih kulit yang dijual bebas dan hanya boleh digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter.

6. Semakin banyak digunakan, semakin putih

Pernyataan ini belum tentu benar. Oleh karena itu, pastikan kamu membaca terlebih dahulu kandungan dan petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter terkait komposisi, cara penggunaan, risiko, dan aturan untuk menghentikan penggunaan produk tersebut.

7. Putih identik dengan wanita cantik

Tidak sedikit orang yang masih merasa bahwa penampilannya akan lebih menarik bila memiliki kulit putih. Bahkan, anggapan ini diperkuat oleh iklan beberapa produk pemutih kulit.

Padahal kecantikan seseorang tidak hanya dilihat dari warna kulitnya saja. Tumbuhkan rasa percaya diri dengan apa yang kamu miliki. Dengan begitu, kecantikan akan terpancar dengan sendirinya. (dgs)

Baca juga:

Mina TWICE Bagikan Tips Skincare

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan