Hari Buruh Internasional, Mike Marjinal Jawab Pertanyaan Seputar Perburuhan di Indonesia
Rabu, 01 Mei 2019 -
HARI pertama di bulai Mei ditandai sebagai Hari Buruh Internasional, atau biasa disebut sebagai International Labour Day atau May Day. Hari Buruh yang mulai dijadikan sebagai hari libur nasional di banyak negara ini berawal dari pergerakan para pekerja di Amerika pada tahun 1886, yang merasa dieksploitasi untuk bekerja selama 15 jam per hari.
Pentolan band punk Marjinal sekaligus pemerhati realita kehidupan orang bawah di Indonesia, Mike, lantang menyuarakan kepedulian mengenai hukum, keadilan, kemanusiaan, kaum pinggiran, sampai isu-isu korupsi membuat karyanya relevan terhadap realita sebagian besar masyarakat Indonesia kelas bawah.
Di hari buruh 2019, merahputih.com berkesempatan untuk berbincang dan bertanya tentang pandangan Mike Marjinal seputar hari buruh di tahun 2019 ini. Mari kita simak wawancara eksklusif bersama Mike di bawah ini.
Apa definisi buruh melihat kondisi saat ini?
Dulu, bahkan sebelum jaman kolonial kita mengenal istilah perbudakan bahkan saat mulainya kolonialisme di dunia, budak menjadi salah satu komoditi yang diperdagangkan.
Perbudakan berkembang saat negara-negara eropa membangun koloni-koloninya di Asia, Afrika dan Amerika sejak abad 14 sampai abad 19, di Amerika Utara perbudakan berkembang sejak kolonialisasi Britania di Virginia di tahun 1607.
Di masa itu budak dianggap sebagai bagian dari hak milik yang bisa dipertukarkan, budak tidak ada bedanya dengan hewan peliharaan. Perbudakan mulai ditentang dan pelarangan perbudakan secara internasional diberlakukan sejak tahun 1808, namun di daerah perkebunan perkebunan di berbagai negara praktek tersebut terus berlangsung.
Di Amerika bagian selatan dimana banyak terdapat perkebunan kapas praktek perbudakan berlangsung sampai abad ke 19. Populasi budak meningkat di era tersebut sampai dengan kurang lebih dari 4 juta jiwa sebelum perbudakan tersebut diabolisi.
Pasca era perbudakan, saat budak dilarang untuk diperjual belikan dan dimiliki mulai era sistim kuli kontrak. Peran budak digantikan dengan sistem pekerja upah atau kuli. Namun sistem ini juga menempatkan kuli sebagai pekerja dengan hak-hak yang terbatas dan upah yang sangat murah. Perlakuan terhadap kuli pada dasarnya hanya sedikit lebih baik dari pada budak.
Seiring waktu, sistem tersebut pun mulai berubah. Karena mulai tumbuhnya kesadaran kelompok-kelompok pekerja upahan tersebut serta berkembangnya sistem demokrasi di dunia terutama di eropa. Sebutan kuli lambat laun berupah menjadi buruh.
Di Eropa, tuntuntan kelas pekerja atau buruh atas hak-hak dasar membuat sistem perburuhan mulai membaik. Dimana hak-hak dasar para pekerja seperti upah layak, jaminan kesehatan, jaminan berorganisasi mulai mendapat tempat.
Dunia memang telah berubah dan berganti rupa, yang menjadi perhatian dalam kurun waktu dan perkembangan saat ini adalah “siapa yang berubah? dan siapa yang mengubah?”. Jadi definisi buruh dalam kondisi saat ini (terutama di Indonesia) tetap pada frame tidak berubah secara substansi dari jaman ke jaman. Hanya waktu dan tuntutan jaman serta istilahnya saja yang berubah.
Karena sampai saat ini kekuatan untuk mengontrol sebuah kebijakan atau mengubah dan mengubah kebijakan tetap ditangan yang sama. Para elite, borjuasi kapitalis yang menjadi oligarki yang menguasai kelengkapan instrumen politik, hukum dan ekonomi.
Kebijakan terhadap buruh hari ini tidak lebih baik. Seperti kita mengenal istilah outsourcing yang menghapus layaknya hak-hak dasar sebagai buruh atau pekerja. Semakin jelas bayang-bayang jaman perbudakan ataupun sistem perkulian masih hidup. Hanya zaman dan istilahnya saja yang berbeda secara substansi sama.
Marjinal sendiri identik dengan kaum buruh dan lantang menyuarakannya, mengapa demikian?
Marjinal tidak secara khusus identik dengan buruh. Kami menyuarakannya berdasarkan perasaan, kesadaran atas persamaan nasib sebagai manusia dan sebagai masyarakat kecil atau kamu yang termarjinalkan, dan meyakini bahwa perubahan yang betul-betul punya keberpihakan atas nasib masyrakat. Generasi bangsa ini tidak akan pernah hadir dari pikiran dan perbuatan kaum aristokrasi tetapi harus dipimpin oleh rakyat yang mengenal langsung kebutuhannya.
Apa isu buruh di Indonesia juga memberikan pengaruh untuk Mike dalam bermusik bersama Marjinal?
Sangat besar pengaruhnya karena perjuangan buruh adalah perjuangan yang mewakili perasaan dan persoalan rakyat kebanyakan.
Perjuangan buruh di era sekarang ini condong ke arah mana? Apa yang seharusnya buruh dapatkan?
Menurut gue memang sebagian besar masih soal kenaikan upah, belum ke arah yang lebih strategis. Ada yang mulai mengonsolidasikan diri dalam bentuk bentuk federasi dan mulai memperjuangkan hak politik kaum buruh secara lebih maju.
Kalau saja ada ruang perjuangan politiknya, maka itu memberi peluang yang besar bagi buruh untuk menentukan nasibnya sendiri.
Apa Mike sendiri pernah punya pengalaman sebagai buruh?
Buruh sebagai profesi, tidak pernah
Buruh di era milenial dan digital saat ini seperti apa? Perjuangan apa yang seharusnya mereka suarakan?
Bicara milenial digital dan bagaimana buruh saat ini bisa dikatakan ada dua hal yang saling bertolak belakang. Di satu sisi sangat mengkhawatirkan, dimana ada “penggantian” dari tenaga manusia ke tenaga mesin (robot) dan komputerisasi. Buruh-buruh atau pekerja mulai dikurangi dan yang menjadi operator dari mesin tersebut adalah buruh dengan skill tinggi.
Muncul dan berkembang sistem outsourcing bisa dikatakan sebagai penanda larinya tanggung jawab perusahaan untuk memberikan hak-hak layak untuk buruh ke depan. Persaingan tenaga kerja semakin tinggi yang memunculkan sifat individualisme.
Memang generasi milenial digital saat ini mampu memiliki kebebasan bahkan ledakan-ledakan yang tak terbatas. Untuk mendorong lahirnya keuntungan, baik buat dirinya sendiri ataupun perusahaan.
Seperti sebuah istilah, “panjang jadi ular, pendek jadi kodok” dan nasib dipertaruhkan di meja judi. Sebuah tawaran menggiurkan di zaman ini. Tetapi di satu pihak terpangkasnya hak-hak sebagai buruh yang harusnya didapatkan adalah tanggung jawab perusahaan di sisi lain.
Perjuangan apa yang seharusnya buruh suarakan saat ini?
Masih tetap sama, perjuangan ke arah yang lebih strategis untuk menciptakan buruh berdaulat secara ekonomi dan politik.
Bisa ceritakan idealisme Mike sendiri tentang buruh?
Buruh adalah salah satu tolak ukur sebuah perubahan sosial. Bila sampai hari ini nasib buruh masih diabaikan, maka tidak ada jaminan perubahan sosial yang lebih baik.
Mungkin ada pesan yang ingin disampaikan buat hari buruh 2019 ini?
“Buruh Bersatu Rebut Kedaulatan!!” (shn)