Menyusuri Masa Lalu Kawasan Heritage Kajoetangan

Jumat, 29 September 2023 - P Suryo R

MALAM baru saja larut di Jl. Basuki Rahmat yang membentang di Kawasan Heritage Kajoetangan (Kayutangan), Kota Malang. Hilir mudik kendaraan bermotor menambah keramaian kawasan masa lalu ini.

Terlihat tempat parkir mulai disesaki kendaraan roda empat dan roda dua yang membawa orang-orang yang tertarik magnet pada kawasan ini.

Baca Juga:

Wajib Tahu, Riwayat Penetapan Hari Jadi Kota Bandung

kayutangan
Kawisari Koffie salah satu titik tertua di Kawasan Heritage Kajoetangan. (MP/Suryo)

Tak butuh waktu lama pedestarian di jalan ini mulai menunjukan kemeriahannya. Coffe shop, resto, atau pedagang makanan mulai menggelar kursi dan karpetnya sambil mempersilahkan pejalan kaki untuk mampir sekedar merentangkan kakinya.

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk menyusuri kawasan yang sudah ada sejak abad 13. Lampu-lampu jalan yang seolah tanaman bersinar menerangi setiap langkah pelancong yang mencari tempat terbaik untuk melepas lelah seharian.

Kata yang tepat di kawasan warisan lama Kota Malang ini adalah semua tersedia. Mau ngopi banyak pilihan; mulai dari coffe shop yang sudah ada sejak ratusan tahun hingga kopi kekinian yang dibalut masa lalu. Makanan yang disajikan sangat beragam sesuai pilihan pemburu kuliner.

Sajiannya tetantu pilihan makanan lokal khas Jawa Timur. Kemudian kuliner oriental dengan rasa otentiknya. Adapula jajanan tradisional seperti kue putu yang dapat dinikmati sambil duduk di kursi yang disediakan oleh pemerintah kota.

Baca Juga:

Sumbu Kosmologis Yogyakarta Diakui UNESCO

kayutangan
Umumnya interior di tokot-toko di kawasan ini tetap terjaga dengan baik. (MP/Suryo)

Setiap toko penyaji kopi atau resto yang ada di jalan ini berdiri di gedung-gedung kuno yang sangat artistik pada interiornya. Sepertinya para pengelola kuliner itu tidak mau menghilangkan kesan masa lalu. Tentunya itu untuk menambah nilai penarik bagi para kostumernya.

Menyusuri Kajoetangan pelancong akan terhibur dengan warisan yang tak lekang oleh waktu. Ada beberapa titik yang melegenda di kawasan ini, yakni Toko Oen, Kawisari Koffie, Kopi Lonceng, dan Gereja Hati Kudus Yesus. Tempat-tempat itu seolah bercerita banyak tentang keseruan masa lalu pada kawasan ini.

Keseruan malam di Kampung Heritage Kajoetangan semakin meriah dengan kehadiran musisi jalanan yang saling besahut-sahutan. Mereka unjuk gigi memainkan instrumen dan olah vokal dengan berbagai lagu pada dekade-dekade lalu. Kadang terdengar lagu Koes Plus, sejurus kemudian nomor-nomor band Dewa dimainkan, bahkan hard rock dari tahun 70-an. (psr)

Baca Juga:

Museum Nasional Indonesia, Cawan Penuh Sejarah dan Koleksi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan