Menteri Basuki: Jakarta Banjir Tanggung Jawab Bersama

Rabu, 26 Februari 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menilai, untuk mengatasi masalah banjir Jakarta semua bertanggung jawab baik Pemerintah Pusat maupun Provinsi. Basuki minta jangan dibeda-bedakan kewenangannya karena ini ibu kota negara.

"Saya ini kan di PU kan sejak kepala seksi, kepala subdit, direktur, Dirjen SDA, jadi saya kenal semua dengan Kepala Dinas SDA provinsi. Ketemunya pun di lapangan, pasti di Manggarai jam 2 malam, jam 6 pagi. Pasti ketemu kalau pas kondisi hujan begini,” kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (26/2).

Baca Juga

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Bongkar Saluran dan Tali Air

Basuki menyebut kondisi sungai, Selasa (25/2) kemarin, yang status siaga 2 hanya di Pintu Air Manggarai dan Karet, yang lainnya masih 4 dan 3.

”Jadi itu kesimpulannya memang drainasenya yang mungkin kapasitas drainasenya yang lebih kecil dari volume air, intensitas hujannya,” tutur pembantu Presiden Jokowi itu

Warga melintasi banjir menggenangi pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). Tingginya intensitas hujan mengakibatkan sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/pras.Om
Warga melintasi banjir menggenangi pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). Tingginya intensitas hujan mengakibatkan sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/pras.Om

Menteri PUPR memastikan sekarang tengah disiapkan pompa-pompa mobile yang lebih banyak dan sudah dikoordinasikan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

”Saya minta BUMN karya untuk membeli pompa-pompa mobile menjadi asetnya mereka, tetapi pada saat begini kita akan memanfaatkan bersama,” ujarnya.

Pompa-pompa itu, kata Basuki, semua nantinya diserahkan kepada Gubernur DKI seperti pemeliharaan jalan nasional agar semuanya dapat ditangani dalam satu rantai koordinasi.

”Pompa-pompa yang dikerjakan oleh APBN itu ada 104 sistem pompa, Pluit, Ancol, Melati, Karet, itu semua APBN, kita serahkan supaya dikelola mereka (Pemprov DKI),” tutup Basuki.

Sejumlah warga mengungsi di lantai dua rumahnya saat banjir di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Sejumlah warga mengungsi di lantai dua rumahnya saat banjir di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut untuk DKI Jakarta rata terendam banjir. Dari data yang ada, sebanyak 176 titik terdampak banjir di wilayah Jakarta dan Bekasi.

"Jakbar ada 45 titik, di Jakut ini ada 40 titik, Jaktim ada 15 titik, Jaksel 7 titik, Bekasi kota paling bamyak ada 69 titik," kata Nana di Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (25/2).

Baca Juga

Bela Anies Soal Banjir, Fadli Zon: Jangan Sebar Kebodohan

Nana mengungkapkan dari total data titik banjir tersebut, terdapat wilayah yang memiliki kerawanan cukup tinggi. Disana, Nana menyebut pengamanan harus lebih ditingkatkan lagi.

"Ini artinya tidak semua kemudian timbulkan kerawanan, jadi hanya beberapa saja yang memang agak dalam, yang lain biasa aja dan saat ini sudah mulai surut," jelasnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan