Kemenparekraf Kembangkan Wisata Halal di Indonesia

Jumat, 16 Juli 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

PENDUDUK muslim di Indonesia ada 87,2 persen atau sekitar 227 juta jiwa. Jumlah tersebut membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, akan mengembangkan wisata halal di Indonesia dalam VIHASC 2021 (Virtual International Halal Science Conference).

Wisata halal ini salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian Indonesia yang menargetkan wisatawan muslim. Selain itu, yang diperlukan destinasi wisata untuk pengembangan wisata halal adalah menyediakan makanan halal, fasilitas pendukung seperti musala, serta memiliki pelayanan ramah muslim.

Baca juga:

Destinasi Wisata Curug Seeng Tasikmalaya, Pesona Alam Tanah Sunda

Mengutip kemenparekraf.go.id, di acara Launching of Spiritual International Halal Science Conference 2021: Enhancing and Strengthening Halal Industry through Science, Selasa (13/7), Sandiaga mengatakan Indonesia memiliki potensi wisata halal yang sangat besar.

Banyak destinasi wisata Indonesia berpotensi untuk pengembangan wisata halal. (Foto: Unsplash/Sangga Rima Roman Selia)

"Selain memiiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki destinasi wisata yang beraneka ragam untuk pengembangan potensi wisata halal," kata Sandiaga.

Sepertinya potensi keberhasilan wisata halal ini juga terlihat bagus karena sebelumnya Indonesia masuk ke dalam lima negara dengan pengeluaran wisata halal tahun 2019 berdasarkan data dari State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, yaitu sebesar USD 11,2 milar.

Baca juga:

Kemenparekraf Percepat Dana Hibah Pariwisata

Saat ini Kemenparekraf terus mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk mengembangkan wisata halal di Indonesia. Meski demikian, dengan terjadinya pandemi COVID-19, Kemenparekraf akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan digital untuk mengembangkan potensi wisata halal di Indonesia. Selain itu juga pastinya memanfaatkan sumber daya manusia, atraksi, hingga fasilitas pendukung.

Kemenparekraf melaksanakan tur virtual destinasi-destinasi wisata Indonesia selama pandemi. (Foto: Unsplash/Thomas Park)

"Salah satu inovasi yang kita laksanakan di masa pandemi COVID-19 ini adalah dengan pelaksanaan tur virtual destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Kita juga menganalisis big data untuk memetakan pasar-pasar potensial untuk mengembangkan wisata halal," papar Sandiaga.

Tidak ketinggalan juga dalam acara ini Menparekraf sudah menetapkan protokol Kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) yang telah dibukukan sebagai panduan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19. Semua ini dilakukan agar wisata halal di Indonesia akan semakin besar dan berdampak positif bagi warga Indonesia. (jhn)

Baca juga:

Bangkitkan Pariwisata Indonesia Bersama Gerakan Kembali Berwisata

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan