Menkeu Purbaya Sebut Sekarang Waktu Paling 'Sat Set' Buat Beli Rumah
Selasa, 14 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut saat ini merupakan momen yang sangat tepat bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam kepemilikan rumah.
"Semua orang ingin punya rumah. Untuk yang belum punya rumah, harusnya ini kesempatan yang bagus," ujar Purbaya di Jakarta, Selasa (14/10).
Ia menjelaskan bahwa seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian, diperkirakan banyak masyarakat akan memiliki daya beli dan kelebihan dana yang lebih besar.
Baca juga:
2 Rumah Gosong di Tanjung Priok, Polisi Curiga Sengaja Dibakar
"Ekonomi sudah mulai balik, saya pikir akan banyaklah orang yang punya uang lebih dibandingkan sebelumnya. Harusnya permintaan (demand) perumahan akan tumbuh juga," jelas Purbaya.
Sebagai informasi, Menkeu Purbaya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 dapat mencapai 5,67 persen. Angka ini didukung oleh penguatan konsumsi masyarakat dan dampak positif dari stimulus pemerintah yang mulai terasa menjelang akhir tahun.
Menkeu menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen oleh Bank Dunia untuk tahun ini tidak sepenuhnya merefleksikan tren pemulihan positif yang sedang berlangsung.
Menurutnya, arah perekonomian nasional makin membaik, terutama setelah kebijakan penempatan dana negara ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai memengaruhi konsumsi dan likuiditas pasar.
Salah satu indikator perbaikan ekonomi yang disorot adalah peningkatan konsumsi rumah tangga, di mana proporsi belanja masyarakat untuk konsumsi mencapai 75,1 persen pada September 2025, naik dari 74,8 persen bulan sebelumnya.
Kenaikan ini, menurut Purbaya didorong oleh kebijakan pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke dalam sistem keuangan sejak 13 September 2025.
Baca juga:
DPR Desak Percepatan Program 3 Juta Rumah Sebagai Solusi Backlog dan Penggerak Ekonomi
Dana tersebut bertujuan untuk menjaga likuiditas, menekan suku bunga pasar, dan mendorong penyaluran kredit produktif, khususnya ke sektor riil seperti UMKM.
"Dana yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) itu dimaksudkan untuk menjaga likuiditas perekonomian, menurunkan suku bunga pasar, serta mendorong penyaluran kredit produktif, terutama kepada sektor riil seperti UMKM," katanya.