Mengerikan 2,3 Juta Janin Dibunuh Setahun

Jumat, 24 Juli 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Nasional - Kasus perampasan hak hidup anak berupa Aborsi sepanjang tahun terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), pada tahun 2013 terjadi 2 juta kasus aborsi.

"Tahun 2014 kasus aborsi yang ditemukan sebanyak 2,3 juta. Jadi mengalami kenaikan sekitar 300.000 kasus," demikian keterangan resmi Catatan Akhir Tahun 2014 Komnas PA yang diterima redaksi baru-baru ini.

Berdasarkan data yang diterima redaksi pelaku aborsi adalah para anak dibawah usia 18 tahun. Aborsi dipicu dari maraknya hubungan intim yang dilakukan oleh remaja yang merupakan bukan pasangan suami-istri.

Metode aborsi 37% dilakukan dengan menggunakan cara kuret, kemudian 25% dilakukan melalui oral dan pijatan, 13 persen menggunakan cara suntik dan sisanya sebanyak 8% memasukkan benda asing ke dalam rahim.

Ditepi lain ada sebuah aturan yang melegalkan aborsi yaitu Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014. Peraturan tersebut dikeluarkan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun demikian menurut aturan tersebut aborsi dapat dilakukan bagi wanita korban pemerkosaan.

Terbitnya aturan tersebut langsung direspok keres oleh KPAI. Wakil Ketua KPAI Maria Advianti menilai bahwa PP yang melegalkan aborsi bertentangan dengan UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Maria mengatakan tidak menemukan unsur yang cukup layak untuk membenarkan penghilangan nyawa terhadap seorang anak hanya karena dikandung akibat pemerkosaan. Sebab, menurut dia, sejak keberadaanya di dalam kandungan terdeteksi, seorang anak memiliki hak hidup, yang diatur oleh undang-undang.

"PP tersebut seakan melegalkan penghilangan hak hidup anak," kata Maria Sabtu (9/8/2014). (bhd)

BACA JUGA:

Kekerasan Anak Meningkat, Sekjen KPAI Minta Tambah Dana

Komisioner KPAI: Kekerasan Anak Jangan Dibiarkan

Kejahatan Seksual Hantui Anak Indonesia

Komnas PA: Sepanjang 2014, 771 Anak Laki-laki Jadi Korban Sodomi

Sepanjang 2014, 2.848 Anak Jadi Korban Kekerasan

 

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan