Mengenang Jasa Laika, Makhluk Hidup Pertama yang Mengorbit Bumi

Selasa, 05 November 2019 - P Suryo R

KALAU berbicara tentang luar angkasa yang terbersit dikepala adalah astronot Neil Armstrong dari Amerika Serikat dan kosmonot Yuri Gagarin dari Uni Soviet atau sekarang bernama Russia. Armstrong sebagai orang yang pertama kali menginjakan kaki di bulan. Sementara Gagarin orang pertama yang berhasil mengorbit Bumi.

Memangnya ada makhluk hidup selain manusia yang pergi ke luar angkasa? Jawabannya banyak. Bahkan sebelum manusia menyentuh luar angkasa, banyak hewan yang telah lebih dulu mencapai hal tersebut. Salah satunya yaitu Laika, anjing asal Russia yang berhasil mengorbit Bumi.


Baca Juga:

Ada yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Pelihara Kucing

laika
Laika, anjing yang pertama kali berhasil mengorbit Bumi (Foto: Zarya)


Dilansir dari laman Space, Laika aslinya diberi nama Kudryavka yang artinya 'rambut keriting'. Namun secara internasional, ia lebih dikenal dengan nama Laika. Yang diambil dari sebuah kata dalam bahasa Rusia untuk anjing ras Husky, karena penampilannya yang mirip Husky.

Laika adalah anjing liar yang hidup di jalanan kota Moscow. Ia diadopsi oleh para peneliti Soviet. Menurut para peneliti tersebut, anjing liar sudah terbiasa menahan cuaca dingin dan kelaparan sehingga cocok dikirim untuk misi luar angkasa.

Namun pelatihan yang dijalani tidaklah mudah. Laika bersama dua anjing lainnya dimasukkan ke dalam kandang yang kecil dan diberi makanan berbentuk gel. Hal tersebut dilakukan para peneliti untuk membiasakan dirinya di dalam pesawat luar angkasa.

Baru pada tanggal 3 November 1957, Laika berangkat dalam misi pertamanya. Mengendarai satelit kecil bernama Sputnik 2, Laika berhasil menjadi makhluk hidup pertama yang mengorbit bumi. Sayangnya, perjalanan Laika hanya satu arah saja.


Baca Juga:

Anjing Selalu Ada dalam Kehidupan Manusia

orbit
Laika berhasil mengorbit bumi, tapi ia tak bisa kembali. (Foto: Pixabay/Free-Photos)


Satelit yang ia kendarai tidak kembali ke bumi. Para peneliti pun tidak tahu berapa lama Laika hidup di dalam satelit tersebut. Mungkin hanya beberapa jam atau hari saja, sebelum sistem penyokong hidupnya berhenti bekerja. Sputnik 2 pun akhirnya terbakar di atmosfer pada April 1958.

Meski berakhir tragis, kematian dan jasa Laika membantu para peneliti untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Khususnya ketika mengirim manusia ke luar angkasa. Selain Laika banyak juga hewan yang sebenarnya berjasa dalam misi-misi luar angkasa. Hanya saja jasa hewan-hewan tersebut jarang diberitakan setelah manusia mulai banyak berhasil melakukan misi luar angkasa.

Tak hanya misi luar angkasa saja, sebenarnya banyak hewan yang berjasa dalam kehidupan manusia. Sayang saja kita jarang meyadari hal tersebut. Oleh sebab itu semoga cerita Laika ini dapat menjadi inspirasi di hari cinta puspa dan satwa nasional ini. (sep)


Baca Juga:

Hewan Peliharaan Ternyata Bisa Membawa Hal Positif untuk Hidup

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan