Menakar Hitungan PDIP Pilih Ahok-Djarot atau Risma-Azwar di Pilgub DKI
Selasa, 27 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Setelah kontestasi pemilu presiden dan pemilihan legislatif 2024 selesai, kini tiba saatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024. Pilgub DKI Jakarta menjadi salah satu yang paling menjadi sorotan jelang pelaksanaan Pilkada Serentak.
Momen Pilkada DKI Jakarta kerap menjadi sorotan karena dalam beberapa tahun terakhir menjadi barometer calon presiden pada periode selanjutnya kelak. Contohnya Joko Widodo yang maju pada pilpres 2014 dan Anies Baswedan yang baru saja bertarung di pilpres lalu, setelah keduanya menjabat sebagai DKI 1, julukan Gubernur Jakarta.
Baca Juga:
Secara khusus, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengulas peluang PDIP dalam Pilkada DKI. Menurut dia, partai banteng berpeluang mengusung kader sendiri untuk bertarung memperebutkan kursi DKI 1 dan 2 mendatang. Dia memprediksi ada dua kandidat pasangan yang berpeluang diusung.
Menurut Agung, ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bisa terulang kembali, serta duet dua menteri PDIP di kabinet saat ini yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas (Risma-Azwar).

"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali. Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (27/2).
Baca Juga:
Ahmad Sahroni Posting 'Pilgub DKI Kembali Memanas', Senggol Ridwan Kamil
Dalam analisisnya, Agung melihat keempat nama itu dianggap sama-sama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. Apalagi, lanjut dia, secara institusional mereka punya relasi yang intim dengan partai termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Karena dalam kompetisi elektoral di internal untuk menghadapi event seperti Pilkada, selain elektabilitas penting akseptabilitas elit/politik," tandas pengamat politik itu.

Meski Ahok-Djarot dan Risma-Azwar sama-sama berpotensi, Agung melihat duet Risma-Azwar dianggapnya lebih unggul karena tidak memiliki sejarah negatif di DKI. PAsalnya, duet Ahok-Jarot pernah kalah dalam Pilgub DKI 2017 saat melawan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno kala itu.
"Sama-sama berpotensi. Tapi Risma-Azwar Anas atau Azwar Anas-Risma lebih unggul menimbang sebagian memori kolektif masyarakat ibu kota belum move on dengan Pilkada 2017," tandas Agung. (Pon)
Baca Juga:
Kader PDIP Kaget Baliho Ridwan Kamil 'OTW Jakarta' Penuhi Ibu Kota