Membedah Sosok Kontroversial Snouck Hurgronje
Sabtu, 13 Mei 2023 -
“SETELAH event ini berakhir, kamu harus memutuskan apakah kamu 'despise' atau 'admire' Snouck,” canda penulis Wim van den Doel di atas podium saat memberikan kata sambutan pada acara Book Launch, Mini Symposium, and Photo Exhibition Admired and Despised: The Life and Works of Snouck Hurgronje di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu, (13/5).
Seperti nama acaranya, Van den Doel selaku penulis meluncurkan buku biografi ilmuwan Christiaan Snouck Hurgronje yang merupakan hasil kerja sama Universitas Leiden, Belanda, KITLV Jakarta, bersama Perpustakaan Nasional RI, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, dan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA).
BACA JUGA:
Tidak seperti peluncuran buku biasanya, karena sosok Hurgronje yang amat kontroversial semasa hidupnya di Indonesia, acara ini dengan spesial mengundang pembicara penting untuk membahas cara pandang umum terhadap Hurgronje dan cara pandang lain yang dituangkan ke dalam buku Van den Doel.

Salah seorang panelis, Bonnie Triyana, mengatakan survei kecil-kecilan yang dilakukan Historia.id mengungkap sosok Hurgronje lumrah dikenal sebagai ‘Si Mata-Mata’. Ada lagi yang menanggap bahwa ia anti-Islam karena cara pandangnya yang orientalis, seolah-olah ia ingin mengolonialisasi Islam pada masa itu.
“Ketika aku ngobrol dengan orang-orang di UIN tentang Snouck, mereka pikir dia orientalis dan anti-Islam. Pokoknya impresi kebanyakan muslim sudah begitu. Makanya, untuk aku pembicaraan kayak gini menantang. Sejujurnya aku ‘admire’ Snouck, tapi di saat yang bersamaan harus nerima fakta bahwa figur ini memang kontroversial,” kata profesor Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jajat Burhanuddin.
Mini simposium yang berjalan hampir satu jam lamanya ini memberikan pencerahan mengenai sosok Hurgronje dari kacamata ahlinya, yaitu Van den Doel selaku penulis buku biografinya, sejarawan Bonnie Triyana, Jajat Burhanuddin, dan ilmuwan dari Universitas Sunan Gunung Djati Jajang Rohmana.

Dalam simposium singkat ini, terungkap bahwa rumor Hurgronje menikahi perempuan Indonesia hanya untuk mendapat akses terhadap informasi saat itu tidaklah benar. Jajang mengklaim berhasil menafsirkan isi surat-surat Hurgronje kepada informan lokal yang menunjukkan bahwa ia sangat hancur ketika istri pertamanya meninggal. Ia bahkan kerap menanyakan keadaan anak-anaknya yang ditinggal di Indonesia.
BACA JUGA:
“Dia (Hurgronje) enggak lepas kontak. Ada 17 surat isinya secara eksplisit ngomongin anak-anaknya (di Indonesia). Rusdi (informan) dipercaya buat kasih kabar tentang kesehatan sampai sekolah. Jadi, dia sebenarnya bertanggung jawab. Dia bahkan banyak kirim donasi ke mereka yang dia tinggalin,” beber Jajang di hadapan 150 tamu yang di dalamnya juga hadir keluarga besar Hurgronje.

Pembincangan ditutup dengan harmonis, tidak ada perdebatan sengit. Pada akhirnya, semua tergantung interpretasi setiap orang. Di akhir acara, Van den Doel dan segenap keluarga Hurgronje melakukan tur pameran koleksi digital Perpustakaan Universitas Leiden yang berisi potongan kehidupan Snouck Hurgronje yang bisa dibaca secara kronologis dari kiri memutar ke kanan. Pameran akan berlangsung di lantai 4 Ruang Pamer Perpustakaan Nasional dari 13 hingga 25 Mei mendatang.(kmp)
BACA JUGA:
Merayakan Kiprah Perempuan Indonesia Mencintai Bumi di Diskusi 'Dari Kartini untuk Pertiwi'