Libur Nataru, Jalan Tol Solo-Jogja Dibuka hanya sampai GT Prambanan Klaten
Minggu, 07 Desember 2025 -
Merahputih.com - Tol Solo-Jogja hanya akan dibuka sampai Gerbang Tol (GT) atau exit tol Prambanan Klaten pada musim libur Natal Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Hal ini seperti disampaikan PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ).
Sedangkan Klaten-Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 12 km belum dapat dibuka secara fungsional karena proyek belum selesai.
Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja-Solo Pristi Wahyono, mengatakan pihaknya sudah mulai memetakan jalur jalan tol untuk difungsikan pada arus libur Nataru 2025. Dimana untuk jalan tol Solo-Jogja hanya sampai pada GT Prambanan.
“Kami hanya buka jalan tol Solo-Jogja sampai GT Prambanan pada Nataru tahun ini,” ujar Pristi, Minggu (7/12).
Baca juga:
Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi MINYAKITA Jelang Nataru
Dia mengatakan saat ini masih ada bagian yang dalam masa konstruksi. Terutama sepanjang 2 km.
“Saat ini memang masih dalam masa konstruksi sepanjang 2 km. Sementara untuk pekerjaan main road-nya itu antara 10 Km sudah selesai. Walaupun masih menyisakan untuk fasilitas jalan tol, rambu-rambu dan sebagainya,” kata Pristi.
JMJ selaku operator jalan tol Solo-Jogja, kata dia, berkomitmen mendukung program pemerintah untuk kelancaran arus mudik dan balik saat libur Nataru maupun Lebaran tahun depan.
“Untuk ruas tol dari Banyudono hingga Prambanan sendiri sudah beroperasi sejak Juli 2025. Kita maksimalkan untuk jalur libur Nataru,” kata dia.
Dia meyakini meski hanya sampai Prambanan, operasional penuh exit tol Prambanan dinilai masih bisa menampung volume lalu lintas Nataru. Diprediksi tidak sebesar volume saat Lebaran.
“Puncak volume kendaraan yang melintasi Jalan Tol Solo-Jogja pada Nataru kali ini mencapai sekira 31.000 dalam sehari lebih,” katanya.
Ia mengatakan untuk volume lalu lintas harian normal, berada di kisaran 20.000 kendaraan per hari. Dengan dibukanya operasional hanya sampai Prambanan, JMJ telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Khususnya Dirlantas DIY, terkait potensi kemacetan di jalan setelah pengguna tol keluar,” katanya.
Ia mengatakan titik kemacetan diprediksi berada di beberapa lokasi seperti simpang tiga SGM Prambanan, Prambanan (arah Piyungan) dan Bogem, Sleman.
JMJ memerlukan dukungan dari kepolisian lalu lintas untuk dilakukan rekayasa lalu lintas dan penarikan guna mengurangi kemacetan di titik-titik tersebut.
Selain itu, yang menjadi perhatian JMJ yakni ruas tol segmen Prambanan-Purwomartani sekitar 12 km tersebut.
“Kami targetkan Prambanan-Purwomartani sekitar 12 km bisa beroperasi fungsional pada Lebaran 2026,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah