Lewat Tangan Konduktor-Konduktor Ini, Lagu Daerah Indonesia Mendunia

Kamis, 25 Agustus 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

BAGAI kacang tak lupa kulitnya. Itulah ungkapan yang layak disematkan kepada para konduktor Indonesia yang telah mendunia, tapi tak melupakan asalnya. Konduktor-konduktor ini tetap mengangkat lagu-lagu daerah dalam sejumlah penampilannya bersama paduan suara atau orkestranya.

Konduktor merupakan seseorang yang memimpin suatu pertunjukan musik melalui gerakan isyarat. Biasanya konduktor bertugas untuk memastikan para musisi untuk memainkan alat musik sesuai dengan yang dimaksudkan oleh komposer.

Paduan suara atau orkestra tentunya tidak lengkap tanpa adanya seorang konduktor. Di Indonesia, banyak sekali konduktor yang menghasilkan nada-nada dan harmoni-harmoni yang indah lewat paduan suara dan juga orkestra yang mereka pimpin.

Melihat banyaknya lagu daerah yang ada Indonesia, sampai saat ini masih banyak lagu daerah yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Namun, lewat tangan konduktor-konduktor Indonesia yang telah mendunia, lagu-lagu daerah tersebut mulai dikenal di antero Indonesia dan unia. Inilah konduktor yang pernah bahkan sering membawakan lagu-lagu daerah.

Baca juga:

Menikmati Alunan Lagu Daerah dengan Balutan Musik Modern

1. Addie MS

konduktor lagu daerah
Addie juga sering membawakan lagu-lagu daerah dan nasional. (Foto: Instagram/@addiems999)

Nama lengkapnya Addie Mulyadi Sumaatmadja. Dia lahir di Jakarta pada 7 Oktober 1959. Saat berusia 12 tahun, Addie MS sudah memainkan piano. Kini, Addie MS menjadi seorang komposer, konduktor, pianis, pencipta lagu, dan juga produser musik yang namanya populer di semua kalangan.

Sebagai musisi yang terbilang senior, Addie MS seolah tak pernah lelah memperkenalkan orkes simfoni kepada masyarakat. Tidak hanya itu, Addie juga sering membawakan lagu-lagu daerah dan nasional. Ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia dan membawa budaya-budaya, seperti lagu daerah agar lebih dikenal di luar negeri.

Baca juga:

Balutan Orkestra dalam Lagu 'Tak Mungkin Ku Melepasmu' dari Cantika Abigail

2. Devi Fransisca

konduktor lagu daerah
Paduan Suara The Resonanz Children's Choir (TRCC). (Foto: Instagram/@theresonanz)

Dia adalah direktur The Resonanz Children's Choir (TRCC). Meski tergolong konduktor muda, kiprah Devi sudah melintas benua. Dia memimpin TRCC membawakan lagu-lagu daerah saat berkompetisi di Claudio Monteverdi International Choral Festival dan kompetisi di Venesia, Italia.

Salah satu lagu daerah yang dibawakannya adalah lagu asal Papua, "Yamko Rambe Yamko". Lewat itu, dia berhasil membawa TRCC masuk ke babak final, menyabet gelar juara umum, dan berhasil mengantongi Gold Diploma Level II. Video penampilannya lantas menyebar dan viral.

Ini juga membuatnya semakin banyak dikenal orang. Begitu pula dengan lagu-lagu daerah yang dibawakannya. Dia tampil diantara kontestan dari negara-negara lain seperti Spanyol, Denmark, Taiwan, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, Devi dan TRCC juga turut melestarikan budaya-budaya Indonesia, karena selain menyanyikan lagu daerah saja, mereka juga memakai pakaian adat di Indonesia.

3. Avip Priatna

konduktor lagu daerah
Avip Priatna mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria. (Foto: Instagram/@theresonanz)

Avip Priatna merupakan seorang pendiri The Resonanz Children's Choir (TRCC) yang sukses memimpin dan mendapatkan banyak sekali penghargaan lewat karya-karyanya. Avip Priatna mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria. Ia menerima medali emas "Order of Merit of the Austrian Republic" pada 2021.

Avip termasuk salah satu konduktor yang sering membawakan lagu-lagu daerah. Contohnya lagu "Tokecang" yang berasal dari Jawa Barat. Dia juga terkenal karena kepiawaiannya mengutak-atik lagu daerah dengan komposisi dan pakem musik klasik atau orkestra. Ini juga termasuk salah satu inovasi untuk tetap melestarikan lagu-lagu daerah di Indonesia dan membuat lagu tersebut semakin dikenal. (yos)

Baca juga:

Erwin Gutawa Hadirkan Musik Tradisi lewat Olahan Orkestra dalam Pertunjukan Bawi Lamus

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan