Lewat Peringatan Kudatuli PDIP Ingatan Kader Soal Serangan Otoriter ke Partai
Minggu, 04 Agustus 2024 -
MerahPutih.com - Memperingati 28 tahun peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar acara wayangan dengan lakon ‘Sumatri Ngenger’ pada Sabtu (3/8) malam.
Acara itu digelar di halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pertunjukan wayang ini dihadiri oleh ratusan masyarakat sekitar. Bertindak sebagai dalang dalam pertunjukan wayang ini yakni Ki Warseno Slank.
Ratusan masyarakat sekitar Lenteng Agung antusias ingin menyaksikan gelaran wayangan tersebut. Mulai dari bapak, ibu dan anak-anak tampak antusias memenuhi bangku pengunjung.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan, peristiwa Kudatuli dapat dipahami untuk terus menggelorakan semangat juang yakni bagaimana keyakinan dalam politik, yang diajarkan oleh Bung Karno, serta dukungan kekuatan arus bawah, akhirnya bisa menghadapi pemerintahan otoriter Orde Baru.
Baca juga:
Hasto Pastikan PDIP Bakal Lawan KIM di Pilkada, Tidak Ada Kotak Kosong
"(Kudatuli) menjadi tonggak yang sangat penting bagi reformasi di Republik ini,” kata Hasto
Politisi asal Yogyakarta ini mengungkapkan, peringatan 27 Juli ini rangkaiannya sangat lengkap dengan terus mendorong semangat perjuangan untuk setia pada konstitusi, pada demokrasi, pada ajaran-ajaran Bung Karno.
"Ketika serangan yang otoriter ditujukan kepada kita (partai), semangat perjuangan kita (partai) itu terus menyala-nyala," katanya. (Pon)