Lebarkan Sayap, Sarinah Akan Hadir di Stasiun Kereta Api dan Bandara

Sabtu, 28 September 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Kawasan transportasi seperti bandara dan stasiun kereta api menjadi sasaran PT Sarinah untuk ekspansi lini bisnis.

Hal itu disampaikan Direktur of Retail and Business Development PT Sarinah Selfie Dewiyanti dalam acara media briefing bertajuk Era Baru Pariwisata Revitalisasi pasca COVID-19 di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (27/9).

"Kita akan ekspansi menjadi pengelola toko dan pengelola ritel, terutama di tempat-tempat turis dan di transportation center. Contoh misalnya airport, kemudian kereta api, dan lain-lain," kata dia.

Sampai saat ini, sambung Selfie, pihaknya sudah membuka Galeri Sarinah yang berada di Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Halim, Jakarta dan juga Padalarang, Kabupaten Bandung.

"Stasiun Whoosh di Halim dan Padalarang itu ada Sarinah galeri-nya, jadi kalau kita melihat semua tenant yang ada di stasiun Whoosh atau stasiun KCIC itu dikelola oleh Sarinah," papar dia.

Baca juga:

KPU Jaksel Simpan Bilik Suara Pilkada di Gudang Sarinah Ekosistem Pancoran

Selain di kawasan transportasi umum, kata dia, Sarinah telah dilirik oleh perusahaan swasta, salah satunya Agung Sedayu Group. Dengan rencana membangun Galeri Sarinah di PIK 2.

"Jadi Sarinah ini ekspansi Department Store-nya, tokonya, bukan dilirik taksir BUMN lain, bandara, kereta api. Namun, juga perusahaan swasta. Jadi, next-nya kita akan ada Toko Sarinah di Batavia PIK 2 akhir tahun. Kita dilamar oleh Agung Sedayu group. Jadi, ini satu pencapaian yang luar biasa," ucapnya.

Tak hanya melakukan ekspansi bisnis di dalam negeri, disampaikan Selfie, Sarinah juga telah membuka toko ritel di Bandara Perth, Australia, serta saat ini tengah menjajaki untuk membuka toko di Amsterdam, Belanda.

"Kemudian nantinya kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, di Amsterdam. Kenapa kita memilih Australia dan Amsterdam? Karena kedua negara ini memiliki masyarakat yang luar biasa tinggi, jumlahnya untuk masyarakat Indonesia, dan kemudian juga ada benang merah antara Indonesia dan negara-negara tersebut," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan