Lebarkan Sayap, Sarinah Akan Hadir di Stasiun Kereta Api dan Bandara


Director of Retail & Business Development PT Sarinah, Anggota Holding InJourney, Selfie Dewiyanti. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Kawasan transportasi seperti bandara dan stasiun kereta api menjadi sasaran PT Sarinah untuk ekspansi lini bisnis.
Hal itu disampaikan Direktur of Retail and Business Development PT Sarinah Selfie Dewiyanti dalam acara media briefing bertajuk Era Baru Pariwisata Revitalisasi pasca COVID-19 di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (27/9).
"Kita akan ekspansi menjadi pengelola toko dan pengelola ritel, terutama di tempat-tempat turis dan di transportation center. Contoh misalnya airport, kemudian kereta api, dan lain-lain," kata dia.
Sampai saat ini, sambung Selfie, pihaknya sudah membuka Galeri Sarinah yang berada di Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Halim, Jakarta dan juga Padalarang, Kabupaten Bandung.
"Stasiun Whoosh di Halim dan Padalarang itu ada Sarinah galeri-nya, jadi kalau kita melihat semua tenant yang ada di stasiun Whoosh atau stasiun KCIC itu dikelola oleh Sarinah," papar dia.
Baca juga:
KPU Jaksel Simpan Bilik Suara Pilkada di Gudang Sarinah Ekosistem Pancoran
Selain di kawasan transportasi umum, kata dia, Sarinah telah dilirik oleh perusahaan swasta, salah satunya Agung Sedayu Group. Dengan rencana membangun Galeri Sarinah di PIK 2.
"Jadi Sarinah ini ekspansi Department Store-nya, tokonya, bukan dilirik taksir BUMN lain, bandara, kereta api. Namun, juga perusahaan swasta. Jadi, next-nya kita akan ada Toko Sarinah di Batavia PIK 2 akhir tahun. Kita dilamar oleh Agung Sedayu group. Jadi, ini satu pencapaian yang luar biasa," ucapnya.
Tak hanya melakukan ekspansi bisnis di dalam negeri, disampaikan Selfie, Sarinah juga telah membuka toko ritel di Bandara Perth, Australia, serta saat ini tengah menjajaki untuk membuka toko di Amsterdam, Belanda.
"Kemudian nantinya kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, di Amsterdam. Kenapa kita memilih Australia dan Amsterdam? Karena kedua negara ini memiliki masyarakat yang luar biasa tinggi, jumlahnya untuk masyarakat Indonesia, dan kemudian juga ada benang merah antara Indonesia dan negara-negara tersebut," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN

Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN

Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten

MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN

WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara

Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi

KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi

2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator

2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara

Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
