Layanan Baru Transjabodetabek Bebani APBD, Pramono Mau Ikuti Cara Ahok

Rabu, 11 Juni 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengakui program layanan Transjabodetabek yang baru dioperasikan dari Jakarta ke wilayah penyangga ibu kota membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

Pemprov DKI telah mengoperasikan sejumlah rute baru Transjabodetabek yakni Blok M–Alam Sutera (S61), Cawang–Vida Bekasi (B41), Blok M–PIK 2 (T31), Lebak Bulus–Sawangan (D41), dan Blok M-Bogor (P11).

"Persoalannya, kalau saya bilang enggak membebani (pengoprasian layanan Transjabodetabek) enggak mungkin. Pasti membebani (APBD)," kata Pramono di Jakarta, Rabu (11/6).

Kendati demikian, eks Sekjen PDIP itu tak mempermasalahkan anggaran daerah di Jakarta digunakan untuk memfasilitasi subsidi layanan transportasi warga daerah lain.

Baca juga:

Respons Pramono soal Usulan Nyeleneh Warganet Buka Rute Baru Transjabodetabek Madinah-Blok M

Menurutnya, sebagai satu kawasan aglomerasi, pembangunan di Jakarta tak bisa dibatasi dan dipisah dengan daerah penyangga. "Sekarang Jakarta kan membangun dengan berbagai cara, yang saya memang kembangkan," urainya.

Pemprov, lanjut Pramono, punya berbagai cara untuk membiayai pembangunan infrastruktur di Jakarta selain penggunaan APBD. Salah satunya dengan menggunakan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) untuk pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).

Cara seperti ini, diakui Pramono, telah dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta seperti saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok.

Baca juga:

Pramono Bermimpi Suatu Hari Nanti Hasil ERP Bisa Biayai Subsidi Transportasi dan Perluasan Rute Transjabodetabek

"Jadi apa yang dulu pernah dirintis oleh gubernur sebelumnya, yang baik saya teruskan, yang enggak baik ya sudah enggak. Saya enggak malu sama sekali untuk belajar dari siapa saja," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan