Kurdi Irak Bantah Ada Penundaan Referendum
Minggu, 24 September 2017 -
MerahPutih.com - Pemerintah Regional Kurdi Irak (KRG) pada Sabtu (23/9) membantah laporan mengenai penundaan referendum kemerdekaan yang dijadwalkan diselenggarakan pada 25 September.
"Laporan tersebut mengenai partai Kurdi menerima gagasan PBB dan AS dan menunda referendum itu sama sekali tidak benar," kata seorang pejabat dari Kantor Presiden regional kepada wartawan.
Pejabat Kurdi tersebut mengatakan Pavel Talabani, putra dari mantan Presiden Jalal Talabani, hanya menyampaikan pendapat pribadi.
Sebelumnya, saluran televisi milik negara Irak, Iragiya, dengan mengutip pernyataan Pavel Talabani melaporkan di dalam berita terkini bahwa semua partai Kurdi memutuskan untuk menunda referendum kemerdekaan. Pavel Talabani adalah anggota senior di Uni Patriotik Kurdistan (PUK).
"Setelah mengkaji semua pilihan, kami (PUK dan KDP, dua partai utama Kurdi) telah menyimpulkan bahwa program yang ditawarkan oleh Amerika Serikat, Inggris, PBB dan banyak teman lagi di seluruh dunia, adalah jalan terbaik buat wilayah Kurdistan pada saat ini," kata Pavel Talabani sebagaimana dikutip dalam pemberitaan.
KDP merujuk kepada Partai Demokratik Kurdistan yang dipimpin oleh Presiden KRG Masoud Barzani, yang memimpin upaya untuk menyelenggarakan referendum kemerdekaan.
Sementara itu, Dewan Tinggi Wilayah Kurdistan bagi Referendum juga mengeluarkan pernyataan pada Sabtu untuk membantah desas-desus mengenai penundaan referendum tersebut, demikian laporan Xinhua.
Dalam laporan Kurdistan 24, Dewan itu kembali menyatakan plebisit tersebut akan diselenggarakan sebagaimana jadwal pada Senin. (*)
Sumber: ANTARA