Kumpulkan Pemain Terbaik Dunia, G20 Orchestra Turut Serukan Kesetaraan Gender
Rabu, 27 Juli 2022 -
BANYAK orang yang pasti sudah familiar dengan nama G20. G20 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Indonesia adalah salah satu anggotanya yang sekaligus menjadi tuan rumah dalam kegiatan tahun ini.
Salah satu perhatian pembangunan G20 adalah bidang kebudayaan. Menyambut peran sebagai tuan rumah kegiatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia kemudian mencetuskan membentuk G20 Orchestra.
Inisiatif pemerintah Indonesia ini dipimpin oleh Ananda Sukarlan, seorang pianis dan komposer asal Tanah Air. G20 Orchestra rencananya akan dilaksanakan di area Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ini akan menjadi rumah pertama di mana para pemain orkes terbaik dunia berkumpul.
Baca juga:
Segudang Manfaat Musik Klasik untuk Perkembangan Anak

G20 Orchestra menjadi bagian dari misi kampanye kesetaraan gender di bidang budaya. Ketimpangan gender masih sering terjadi di bidang budaya. Sebagai contoh, Ananda menyebutkan ratusan pemain drum dalam video klip Michael Jackson “They Don’t Care About Us” semuanya laki-laki.
Sedangkan mereka yang perempuan hanya muncul sebagai penari latar. Hal ini terjadi karena adanya stereotip drummer haruslah jantan, berkuasa, dan identik ritme yang brutal. "Nah, anggapan itu akan diruntuhkan oleh G20 Orchestra, yang mendapatkan dua pemain perkusi andal dan mereka adalah perempuan," kata Ananda seperti ditulis Antara (22/7/22).
Mereka adalah lulusan Universitas Campinas yang departemen perkusinya terkenal mencetak pemain perkusi terbaik di Amerika Selatan, terutama dari kelas profesor Fernando Hashimoto, spesialis musik perkusi Brazil.
Anggota lainnya juga merupakan musisi perempuan terbaik dari Rusia. Seperti Antonina Popras, seorang murid super berbakat dari pemain viola terkenal Yuri Bashmet. Ia akan datang dari Rusia bersama Nikita Loginov, seorang pemain trompet andal dan anggota National Youth Symphony Orchestra yang dipilih secara ketat.
Selain itu, seorang pemain flute Argentina Santiago Clemenz juga akan hadir sebagai solois “The Voyage of Marege”, berkisah tentang konflik antara suku Aborigin Australia dan imigran Eropa.
Baca juga:
Balutan Orkestra dalam Lagu 'Tak Mungkin Ku Melepasmu' dari Cantika Abigail

Selain dari luar negeri, Indonesia juga akan menghadirkan anak bangsa yang berbakat. Melalui akun Instagram resminya 22 Juni lalu, Ananda mengumumkan audisi terbuka dalam rangka mencari talenta muda Indonesia yang berbakat dalam bidang musik klasik. Mereka yang berusia di bawah 30 tahun dapat mengikuti audisi untuk menempati posisi biola, viola, cello, dan kontrabas.
“Kami tentu membutuhkan Anda untuk menjadi bagian dari orkes yang bersejarah ini, sebagai musikus Indonesia yang berkualitas. Silakan mengunggah permainan Anda di YouTube sehingga semua orang bisa melihat kualitas permainan Anda,” ujar Ananda dalam video di Instagramnya, Rabu (22/6).
Audisi ini sendiri telah ditutup pada 7 Juli lalu. Ananda mengaku audisi ini membuatnya terpukau dengan talenta serta bakat yang dimiliki oleh musisi Indonesia.
"Hasilnya sangat membanggakan, bahkan sangat sulit untuk hanya memilih sebagian dikarenakan kemampuan musik mereka yang luar biasa," kata Ananda seperti ditulis Antara (22/7/22).
Bahkan ada pula musisi hebat yang datang dari luar kota yang bahkan Ananda sendiri tidak mengira musik klasik turut ada di sana. (mcl)
Baca juga: